Cegah Petugas KPPS Tumbang Kelelahan, Puskesmas Buka 24 Jam di Hari Pemilu

Rabu, 14 Februari 2024 | 16:46 WIB
Cegah Petugas KPPS Tumbang Kelelahan, Puskesmas Buka 24 Jam di Hari Pemilu
Ilustrasi petugas KPPS melayani pemilih di salah satu TPS Pekanbaru, Rabu (14/2/2024). [Suara.com/Eko Faizin]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI ingatkan ada layanan kegawatdaruratan Public Safety Center atau PSC 119, mengingat kerja petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di hari Pemilu 2024 bisa berlangsung 24 jam.

Melalui PSC 119 ini Kemenkes akan menyiapkan fasilitas layanan kesehatan, lengkap dengan tenaga kesehatan untuk petugas KPPS yang alami kendala di hari pemungutan suara.

Kepala Pusat Krisis Kesehatan Dr. Sumarjaya mengatakan telah menyiapkan fasilitas serta mobilisasi tenaga dan PSC 119. PSC 119 merupakan layanan cepat tanggap darurat untuk masyarakat, termasuk anggota KPPS, yang membutuhkan layanan kesehatan.

Ada 352 PSC yang membantu penanganan kesehatan dalam kecelakaan atau situasi kritis ini di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Antisipasi Petugas KPPS Berguguran, Ini Upaya Pencegahan agar Tragedi 2019 Tak Terulang

“Kesiapan kegawatdaruratan saat ini kita mempunyai PSC namanya jadi merupakan respons cepat, ya, memberikan respons kepada masyarakat yang membutuhkan dan juga petugas jika terjadi hal yang tidak diinginkan berkaitan dengan kesehatan,” kata Dr. Sumarjaya melalui rilis yang diterima suara.com, Rabu (14/2/2024).

Dr. Sumarjaya juga mengingatkan Kemenkes menyediakan Emergency Medical Tim (EMT). Tim yang dibentuk untuk memberikan pelayanan medis kesehatan saat kegawatdaruratan kesehatan ini memiliki memiliki 13.000 tenaga cadangan kesehatan (TCK).

Setiap TCK-EMT memiliki formasi lengkap di antaranya dokter, perawat, tenaga farmasi, tenaga logistik, tenaga administrasi, dan pengemudi ambulans. Saat ini, terdapat 458 TCK-EMT yang telah tersebar di Indonesia.

“Jadi, ini kesiapsiagaan berbasis EMT di mana tenaga kesehatan cadangan ini memiliki formasi lengkap ada dokternya perawatnya dan itu sudah tersebar ke seluruh Indonesia,” lanjut Dr. Sumarjaya.

 Sejumlah warga saat menyalurkan hak pilih Pemilu 2024 di TPS yang berada di Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)
Sejumlah warga saat menyalurkan hak pilih Pemilu 2024 di TPS yang berada di Keraton Kanoman Cirebon, Jawa Barat, Rabu (14/2/2024). (ANTARA/Fathnur Rohman)

Dr. Sumarjaya mengatakan, pada hari pemungutan suara, puskesmas akan buka dengan sistem rujukan. Jika terjadi kegawatdaruratan di tempat pemungutan suara (TPS), masyarakat dapat menghubungi PSC 119.

Baca Juga: Heboh Polemik Honor untuk Anggota KPPS: Uang Transportnya Berbeda-beda, Diduga Ada Pemotongan

Selanjutnya, PSC akan memberikan respons cepat dengan memberikan pertolongan pertama. “Yang merespons cepat di TPS itu nanti adalah 119. Jadi, pertolongan pertamanya jika terjadi kegawatdaruratan, baru nanti akan langsung ke tempat-tempat fasilitas pelayanan kesehatan, apakah nanti itu bisa di puskesmas ataupun ke rumah sakit,” jelas Dr. Sumarjaya.

Di sisi lain Direktur Pelayanan Kesehatan Primer dr. Obrin Parulian juga mengakui tidak ada tenaga kesehatan yang stand by di lokasi, tapi selama hari pemilu seluruh Puskesmas Indonesia akan dibuka 24 jam, siap melayani melayani 5.741.127 anggota KPPS yang tersebar di 820.161 TPS.

“Untuk di setiap TPS, apakah ada posko? Itu tidak, tapi nanti akan ada kesiagaan ini semua dibangun, termasuk penempatan tim terdekat setiap TPS, kita ada mapingnya nanti, termasuk kesiagaan ambulans, yah. Jadi, kalau ada kasus PSC mendapatkan informasi, PSC turun dan ditangani di tempat atau kalau perlu rujukan, nanti sistem rujukannya bergerak,” jelas dr. Obrin.

Direktur Kesehatan Usia Produktif dan Lanjut Usia dr. Nida Rohmawati mengatakan membagikan tips untuk menjaga kesehatan bagi anggota KPPS karena salah satu keberhasilan pesta demokrasi ditentukan oleh anggota KPPS. Tips menjaga kesehatan bagi anggota KPPS cukup dengan menerapkan 4C, yakni cukup tidur, cukup minum, cukup makan, dan cukup olahraga.

“C yang pertama adalah cukup tidur minimal 6-8 jam sehari. C yang kedua cukup minum 6-8 gelas setiap hari karena dehidrasi kekurangan minum itu menjadi faktor risiko terjadinya kesakitan dan kematian. C yang ketiga cukup makan jangan hanya makan snack tapi lupa makan. C yang keempat adalah cukup olahraga, minimal olahraga 30 menit sehari,” jelas dr. Nida.

dr. Nida juga menganjurkan untuk tidak terlalu banyak mengkonsumsi kafein dan minuman manis serta tidak mengkonsumsi minuman beralkohol dan minuman berenergi.

“Tubuh sudah kelelahan metabolismenya ditambah minuman berenergi digenjot lagi dan iya tubuhnya jadi terpaksa tidak kelelahan lagi. Minum alkohol tidak dianjurkan serta kurangi minuman manis, kopinya boleh 2 cangkir sehari nggak usah lebih-lebih,” kata dr. Nida.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI