Orangtua Perlu Waspada, Anemia Bisa Akibatkan Terhambatnya Tumbuh Kembang hingga Turunnya Kecerdasan Anak

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Selasa, 13 Februari 2024 | 11:00 WIB
Orangtua Perlu Waspada, Anemia Bisa Akibatkan Terhambatnya Tumbuh Kembang hingga Turunnya Kecerdasan Anak
Ilustrasi anak sakit (Unsplash.com/vitolda klein)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Anemia menjadi masalah serius dalam kesehatan yang dihadapi oleh masyarakat global, terutama pada anak-anak. Di Indonesia, anemia masih menjadi permasalahan utama dengan tingkat prevalensi tertinggi di Asia Tenggara, bahkan menempati peringkat ke-4 secara global.

Setidaknya, satu dari tiga anak di bawah usia lima tahun di Indonesia menderita anemia. Salah satu faktor utama penyebab tingginya kasus anemia di Indonesia adalah kurangnya pemahaman orang tua tentang pentingnya pencegahan anemia sejak dini, seringkali anemia terjadi tanpa gejala yang jelas.

Menurut survei terbaru, setengah dari para ibu tidak menyadari bahwa defisiensi zat besi pada anak dapat menghambat perkembangan otak, dan sebagian besar tidak tahu makanan apa yang kaya akan zat besi.

Ini menjadi perhatian serius karena pada 5 tahun pertama kehidupannya, anak membutuhkan nutrisi yang tepat, termasuk zat besi, untuk mendukung perkembangan fisik dan kecerdasan kognitifnya.

Baca Juga: Tak Kalah Saing, Penghasilan Denny Caknan Bisa 10 Kali Lipat Lampaui Gaji Jhony Saputra?

dr. Ulul Albab, Sp.OG., dari PB IDI, menjelaskan bahwa perkembangan otak anak sangat bergantung pada asupan nutrisi, terutama zat besi. Kekurangan zat besi pada anak dapat menyebabkan anemia defisiensi besi, yang dapat memiliki dampak negatif permanen pada perkembangan kognitif.

"Sebab, jika anak kekurangan asupan harian Zat Besi, maka bisa menyebabkan anemia defisiensi besi yang dapat menimbulkan dampak negatif permanen, terutama pada perkembangan kognitif atau otak anak," ujar dia. 

Untuk mencegah anemia defisiensi besi pada anak, penting untuk memberikan asupan gizi seimbang dan memperhatikan kombinasi antara zat besi dan vitamin C untuk meningkatkan penyerapan zat besi dalam tubuh. Inisiatif seperti susu pertumbuhan yang difortifikasi dengan zat besi dan vitamin C dapat menjadi solusi yang efektif.

Melihat masih pentingnya untuk terus meningkatkan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat tentang pencegahan dan penanganan anemia yang tepat pada anak, Sarihusada sejak 70 tahun lalu hadir di Indonesia terus menjalankan berbagai inisiatif edukasi.

“Kami memiliki komitmen untuk mendorong penurunan prevalensi anemia pada anak di bawah 5 tahun di Indonesia, dan mendorong percepatan terwujudnya Generasi Emas Indonesia 2045. Salah satu inisiatif yang dijalankan pada tahun 2024 ini yang juga diluncurkan dalam rangka peringatan World Anemia Awareness Day adalah dengan menghadirkan platform digital “Pusat Pencegahan Anemia Pada Anak” yang dapat diakses para Bunda melalui website genmaju.info/AnakSehatGenerasiMaju,” Jelas Corporate Communications Director Sarihusada, Arif Mujahidin.

Baca Juga: Tamara Tyasmara Putus Hubungan dengan Yudha Arfandi Sejak Dante Meninggal: Lihat Dia Jadi Teringat

Arief menjelaskan, selain agar mempermudah akses dan memperluas jangkauan edukasi, platform kanal digital dipilih karena kami melihat penetrasi penggunaan internet di Indonesia semakin pesat dari tahun ke tahun. Sebuah survei juga menunjukkan bahwa konten mengenai kesehatan paling banyak dikunjungi masyarakat Indonesia di tahun 2023 lalu,[1] termasuk didalamnya tentang kesehatan anak. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI