Debat Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo Subianto Soal Stunting Jadi Sorotan, IDI Ungkap Fakta Permasalahannya

Senin, 05 Februari 2024 | 18:45 WIB
Debat Prabowo Subianto - Ganjar Pranowo Subianto Soal Stunting Jadi Sorotan, IDI Ungkap Fakta Permasalahannya
Capres nomor urut dua, Prabowo Subianto (kiri) bersalaman dengan Capres nomor urut tiga, Ganjar Pranowo saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pembahasan masalah stunting menjadi perdebatan hangat antara Prabowo Subianto dan Ganjar Pranowo saat debat capres di JCC Senayan, Minggu (4/2/2024). Hal ini bermula saat Prabowo Subianto menanyakan Ganjar Pranowo terkait program pemberian makanan bergizi untuk cegah stunting.

"Apakah setuju dengan gagasan saya untuk memberi makan bergizi untuk seluruh masyarakat Indonesia, untuk mengatasi masalah stunting dan menghilangkan kemiskinan ekstrem, dan mengurangi angka kematian ibu saat melahirkan?," kata Prabowo pada debat kelima Pilpres 2024, Minggu (4/2/2024).

Namun, Ganjar Pranowo justru menyangkal. Menurutnya, untuk cegah stunting harus berfokus sejak bayi masih di dalam kandungan. Baginya pemberian gizi ibu hamil justru akan lebih tepat.

Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Pasangan Capres-Cawapres nomor urut dua, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka saat debat Capres-Cawapres kelima di JCC Senayan, Jakarta, Minggu (4/2/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

"Kalau ngasih makannya untuk anak-anak mencegah stunting saya sangat tidak setuju. Stunting itu ditangani sejak bayi masih dalam kandungan, ibunya harus diberi gizi baik. Kalau bapak kasih gizi untuk ibu hamil sejak kandungan itu saya setuju, baru hamil periksa gizi, insyaAllah itu akan melahirkan bayi-bayi yang sehat dan kuat. Kalau itu kurang gizi, baru bapak kasih gizi " jawab Ganjar Pranowo.

Baca Juga: Untuk Atasi Kekurangan Dokter di Indonesia, Ini Strategi Pemenuhan Kesehatan Prabowo

Pembahasan mengenai stunting ini juga menjadi sorotan oleh Ketua Umum PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Dr. M. Adib Khumaidi, SpOT. Berdasarkan keterangannya, stunting ini bukan hanya berfokus pada satu aspek kesehatan, tetapi faktor lainnya.

Bagi Dr. Adib, seharusnya masalah stunting jua adanya keterlibatan berbagai aspek lainnya dalam pencegahannya. Hal ini berkaitan dengan masalah lingkungan, ekonomi, edukasi, dan berbagai lainnya.

“Jadi kalau kita berbicara mengenai stunting dan Ini sebenarnya sudah banyak forum diskusi perintah, bukan hanya melibatkan kesehatan saja. Karena stunting itu permasalahannya multi sektor. Peran kesehatan perlu, lingkungan perlu, tentang hygiene dan sanitasi perlu, peran yang berkaitan dengan kesejahteraan ekonomi kerakyatan perlu,” kata Dr. Adib media briefing bersama IDI, Senin (5/2/2024).

Bukan hanya itu, penting juga ada program yang harus dipersiapkan para calon ibu, bahkan dari sebelum menikah. Para calon pengantin juga harus diberikan edukasi tentang pernikahan dini, serta pengetahuan gizi yang baik

“Perlu jadi mulai dari mempersiapkan siapa nanti itu dimulai dari sebuah proses sejak dia pranikah. Calon pengantin harus teredukasi pendidikannya calon pengantin harus aware sama pernikahan dini. Calon pengantin harus diberikan ilmu yang berkaitan dengan gizi nutrisi atau gizi. Sekarang sudah tidak menganut 4 sehat 5 sempurna tapi kita bicara tentang gizi seimbang dan terjangkau,” sambungnya.

Baca Juga: Prabowo: Makan Gratis untuk Siswa di Sekolah Lebih Strategis daripada Internet Gratis

Untuk itu, menurutnya banyak aspek yang harus dibahas.Terkait debat, menurut Dr. Adib pernyataan Ganjar Pranowo sangat baik karena berfokus pada awal permasalahan atau penyebabnya. Namun, menurutnya, apa yang difokuskan Prabowo Subianto juga tidak bisa dianggap sepele karena pemenuhan gizi setelah anak lahir juga perlu.

“Memang preventif dari remaja dan sebelum hamil seperti bapak Ganjar bilang penting. Tapi saya juga enggak bilang pada saat setelah melahirkan itu tidak penting. Tapi k kalau menyelesaikan di hilirnya saja tanpa menyelesaikan hulunya maka akan jadi masalah. Oleh sebab itu, untuk menyelesaikan masalah stunting perlu adanya saling mendukung semua aspek di masyarakat,” jelas Dr. Adib.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI