Bukan hanya itu, Dr. Adib menambahkan, program studi yang dibutuhkan juga harus disesuaikan dengan masalah per wilayah. Hal ini menjadi unsur yang penting ditingkatkan sehingga bisa atasi permasalahan di wilayah yang berbeda-beda. Dengan demikian, antara dokter yang dicetak dan kebutuhan kesehatan masyarakat bisa cocok.
“Prodi program studi sesuai dengan kebutuhan per wilayah apa saja yang menjadi masalah prioritas di setiap wilayah. Nah itu yang harus ditingkatkan bukan kemudian membuat 300 fakultas kedokteran. Ini perlu kita perdalam terkait dengan kebutuhan tadi sehingga kita benar-benar match,” pungkasnya.