Dibanding berdebar karena cemas akibat gugup atau emosional yang biasanya dibarengi gangguan pencernaan karena hormon adrenalin yang melonjak. Maka gejala khas aritmia meliputi nyeri dada, pingsan, sakit kepala ringan alias pusing, pucat, merasa detak jantung tidak teratur, sesak napas dan berkeringat.
Jenis irama jantung tidak normal
Aritmia diklasifikasikan berdasarkan kecepatan dan ritmenya yaitu detak jantung cepat (takikardia), detak jantung lambat (bradikardia), atau detak jantung tidak teratur.
1. Takikardia
Takikardia terjadi ketika jantung Anda berdetak terlalu cepat, umumnya lebih dari 100 detak per menit. Beberapa bentuk takikardia mudah diobati dan tidak serius, namun bentuk lainnya dapat mengancam jiwa.
Karakteristik utama takikardia terdiri dari dua kategori yaitu takikardia supraventrikular (masalah pada bilik jantung bagian atas) dan takikardia ventrikel (masalah pada bilik jantung bagian bawah).
2. Bradikardia
Bradikardia yaitu ketika jantung berdetak terlalu lambat, umumnya kurang dari 60 detak per menit. Penyakit ini menjadi serius ketika jantung berdetak sangat lambat sehingga tidak dapat memompa cukup darah untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Bradikardia dianggap normal bagi sebagian orang, karena orang yang rutin berolahraga dan fisik sehat umumnya memiliki detak jantung lebih lambat. Tapi juga harus diwaspadai adanya kelainan jantung, seperti sindrom sakit sinus dan penyumbatan jantung.
Baca Juga: Ini Pentingnya Rutin Cek EKG, Agar Terhindar dari Risiko Aritmia
3. Fibrilasi atrium