Putus Rantai Anemia Indonesia, Ini Caranya Pastikan Kebutuhan Zat Besi Anak Terpenuhi

Jum'at, 26 Januari 2024 | 07:41 WIB
Putus Rantai Anemia Indonesia, Ini Caranya Pastikan Kebutuhan Zat Besi Anak Terpenuhi
ilustrasi anemia. (shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Untuk memastikan terjadinya generasi emas 2045, pemerintah harus pastikan anak Indonesia berkualitas secara fisik dan mental dengan cara mencegah anemia akibat kekurangan zat besi.

Dokter Spesialis Gizi Klinik, dr. Juwalita Surapsari, M.Gizi, Sp.GK mengatakan anemia bisa dicegah dengan memastikan asupan gizi anak sesuai dengan pedoman gizi seimbang.

"Pastikan anak mendapatkan makanan yang bervariasi untuk mendapatkan gizi yang lengkap termasuk protein hewani yang kaya zat besi. Dalam pedoman gizi seimbang, susu yang juga sumber protein hewani bisa menjadi salah satu pilihan melengkapi asupan nutrisi Si Kecil sehari-hari," ujar dr. Juwalita dalam peringatan Hari Gizi Nasional ke-64 oleh Sarihusada di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (25/1/2024).

Ilustrasi anemia. (Shutterstock)
Ilustrasi anemia. (Shutterstock)

Ia menjelaskan zat besi mencegah anemia bisa diperoleh melalui protein hewani seperti susu telur, ayam, daging sapi dan susu pertumbuhan.

Baca Juga: Waspada, Katarak Bisa Terjadi Pada Bayi Lahir Akibat Toksoplasma: Begitu Cara Atasinya

Anemia adalah kondisi dimana tubuh seseorang mengalami penurunan atau jumlah sel darah merah yang ada di dalam tubuh berada di bawah batas normal.

Banyaknya orang menganggap anemia sebagai kondisi sepele, padahal menurut Riset Kesehatan Dasar Kementerian Kesehatan (Riskesdas Kemenkes) 2018 menyebutkan 1 dari 3 anak berusia di bawah 5 tahun di Indonesia mengalami anemia karena kekurangan zat besi.

Bahkan data The World Bank 2023 menyebutkan, Indonesia termasuk dalam 5 negara dengan prevalensi anemia tertinggi di Asia Tenggara.

Membahas soal susu untuk menambah kadar zat besi mencegah anemia, banyak orang menyamaratakan semua susu sama, padahal pandangan itu jelas keliru.

Faktanya, beberapa jenis susu yang beredar di pasaran memiliki jumlah nutrisi yang berbeda. Pastikan untuk memperhatikan isinya.

Baca Juga: Karier Moncer Jadi Bos, Sammy Hamzah Cuma Kasih Nafkah Segini ke Anak Desy Ratnasari

Susu Pertumbuhan diperkaya dengan banyak nutrisi penting seperti zat besi, vitamin C, DHA, minyak ikan untuk mengoptimalkan asupan nutrisi anak sesuai dengan tahap perkembangannya, sedangkan kebanyakan jenis susu lain di pasaran tidak dilengkapi dengan nutrisi penting sebanyak susu pertumbuhan.

“Penting bagi orang tua untuk memilih susu yang tepat, karena tidak semua susu itu sama. Pilih susu pertumbuhan yang mengandung zat besi, dan dikombinasikan dengan vitamin C, karena kombinasi zat besi dan vitamin C dukung penyerapan zat besi 2x lipat. Pastikan juga pilih susu pertumbuhan yang dilengkapi DHA, minyak ikan, agar anak tumbuh maksimal,” papar dr. Juwalita.

Di sisi lain, Peneliti sekaligus Medical & Scientific Affairs Director Sarihusada, Dr. dr. Ray Wagiu Basrowi, MKK menjelaskan kondisi anemia yang disebabkan kekurangan zat besi mirisnya bukan hanya dari sumber makanan, tapi juga perilaku makan anak yang kurang baik.

"Susu pertumbuhan bisa memainkan peran untuk mengisi gap (celah). Jadi kalau si kecil itu tidak mendapatkan asupan makanan sehari-hari dari makanan keluarga, susu pertumbuhan itu ditambahkan," jelas Dr. Ray.

Dokter yang Pengajar Kedokteran Komunitas di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) ini mengingatkan susu pertumbuhan bisa dikonsumsi 2 hingga 3 kali sehari di luar jam makan utama anak.

"Tidak boleh lebih juga nanti kekenyangan, tapi jangan kurang, dengan asupan seperti ini, makannya bisa dikondisikan supaya bisa makan makanan padat seperti biasa, tapi kekhawatiran nutrisi tidak dapat diisi dengan susu pertumbuhan," pungkas Dr. Ray.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI