Dari laman Healthline, disebutkan bahwa diet protein bisa memanfaatkan protein hewani maupun nabati. Apa perbedaannya? Rupanya, protein hewani lebih banyak kandungan nutrisi lainnya, serta lebih rendah kalori dibandingkan protein nabati.
Ahli diet di Indianapolis, Garrett Swisher, mengatakan kalau protein hewani lebih lengkap mengandung 20 asam amino, sedangkan protein nabati tidak selalu mengandung semua asam amino yang diperlukan untuk sintesis protein.
“Biasanya makanan nabati kurang padat protein dibandingkan makanan hewani, yang berarti bahwa seseorang perlu mengonsumsi makanan nabati dalam jumlah yang lebih besar dibandingkan dengan protein hewani,” kata Swisher.
“Protein hewani juga lebih mudah dicerna dan diserap dibandingkan protein nabati. Serta sering kali memiliki kandungan kalori lebih kecil, ditambah lagi merupakan sumber lemak omega 3, vitamin B12, kalsium, dan vitamin D terbaik.
Bila ingin menurunkan berat badan sekaligus membangun otot, konsumsi protein hewani ternyata lebih disarankan. Ahli diet di Ellison Clinic di Saint John’s, Amerika, Cohen, menjelaskan kalau protein hewani kemungkinan lebih baik dalam membangun otot karena jumlah asam aminonya yang lengkap dan daya cerna yang lebih baik.
Protein hewani lebih tinggi asam amino leusin yang membantu merangsang pertumbuhan otot baru dan pemulihan otot setelah berolahraga.
Sedangkan protein nabati umumnya dikemas dalam kemasan serat, yang berarti tidak menyerap banyak karena tubuh tidak mudah memecah serat. Meski begitu, tidak berarti bahwa mengonsumsi protein nabati tidak memungkinkan penambahan otot.