Infografis
Suara.com - Lesti Kejora rupanya sempat hamil anak kedua beberapa bulan lalu. Sayangnya, janinnya tidak bertahan lantaran Lesti mengalami keguguran saat usia kandungan 4 minggu. Rizky Billar mengatakan kalau kejadian itu terjadi sekitar 4 bulan lalu.
"Lesti sebetulnya sudah pernah (hamil lagi) sekitar empat bulan lalu," ujar Rizky Billar dikutip dari YouTube Intens Investigasi, Kamis (28/12/2023).
Enggan sedih terlalu lama, Billar berpikir kalau istrinya keguguran memang atas kehendak Allah. Dia pun telah menunjukan sikap sabar atas kehilangan calon adik Baby L tersebut.
"Ya (keguguran) sekitar 3-4 minggu (usia kandungannya)," ungkap Billar.
Baca Juga: Istri Dicap Sombong, Ayah Lesti Kejora Pasang Badan: Paling Baik Paling Sabar
Hanya saja, pasangan yang menikah pada 2021 itu enggan mengungkap penyebab keguguran tersebut. Di sisi lain, usia janin 4 minggu memang belum kuat sehingga terkadang rentan keguguran.
Bentuk janin usia 4 minggu juga masih sangatlah kecil. Akan tetapi, sudah terjadi penebalan rahim. Selain itu, juga telah ada pembuluh darah baru di rahim dan bakal janin sudah mulai menempel di sana.
Keguguran di usia kehamilan 1 bulan atau 4 minggu, termasuk keguguran trimester awal yang umumnya terjadi ketika kehamilan berusia di bawah 12 minggu. Untuk memastikan terjadinya keguguran, perlu dilakukan pemeriksaan oleh dokter kandungan.
Penyebab keguguran pada trimester awal seperti yang terjadi pada Lesti biasanya paling sering akibat adanya gangguan perkembangan embrio yang disebabkan oleh kelainan kromosom. Dikutip dari Alodokter, kondisi itu umumnya tidak dipengaruhi oleh kondisi kesehatan ibu hamil.
Akan tetapi, beberapa kondisi medis yang dialami ibu juga dapat memicu terjadinya keguguran. Kondisi itu seperti infeksi, diabetes, penyakit tiroid, gangguan hormon, respons sistem imun tubuh, dan kelainan pada rahim.
Baca Juga: Orangtua Lesti Kejora Dicap Sombong ke Wartawan, Ayah Ojak Dipuji Paling Ramah
Tanpa penanganan yang tepat, keguguran bisa berakibat fatal. Bukan hanya pada janin, tetapi juga pada ibu. Oleh karena itu, perlu adanya penanganan yang cepat dan tepat, baik selama maupun setelah terjadi keguguran.
