Bapak-Bapak Salah Gerakan Angkat Galon Bisa Bikin Saraf Kejepit, Ini Cara yang Benar!

Kamis, 21 Desember 2023 | 09:11 WIB
Bapak-Bapak Salah Gerakan Angkat Galon Bisa Bikin Saraf Kejepit, Ini Cara yang Benar!
Ilustrasi angkat galon. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Angkat galon jadi aktivitas yang identik kerap dilakukan para bapak-bapak di rumah. Meski terkesan hanya kegiatan otot, tapi kegiatan yang satu ini jangan dianggap remeh, ya. Karena jika dilakukan dengan cara yang salah, bisa menyebabkan saraf kejepit alias hernia neukleus pulposus (HNP).

Lantas, bagaimana yang benar mengangkat galon?

Dokter Spesialis Ortopedi dan Traumatologi Konsultan Tulang Belakang Eka Hospital BSD dr. Asrafi Rizki Gatam mengingatkan pentingnya menerapkan posisi dan cara angkat benda berat yang tepat, agar terhindar dari saraf kejepit.

"Sebenarnya bisa iya dan tidak (angkat galon sebabkan saraf kejepit). Ini tergantung dari bagaimana posisi saat mengambil barang yang cukup berat di lantai," ujar dr. Asrafi melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (21/12/2023).

Baca Juga: Saraf Kejepit dan Skoliosis Dapat Ditangani dengan Teknologi Robot, Ini Penjelasan Dokter Spesialis Rizki Gatam

Alih-alih melakukan gerakan seperti rukuk saat mengambil benda berat di lantai hingga membebani tulang belakang, dr. Asrafi lebih menyarankan untuk melakukan gerakan jongkok terlebih dahulu, sebelum kembali berdiri setelah mengangkat barang berat.

"Sebagian besar orang tanpa disadari akan mengambil badan dengan cara membungkuk atau posisi rukuk, nah cara itu yang salah dan bisa menyebabkan saraf kejepit," jelasnya.

Gerakan rukuk saat mengambil barang berat dilarang karena memberikan beban yang besar pada bantalan tulang belakang, sehingga risiko terjadinya robekan sangat tinggi. Robekan pada bantalan itu dapat keluar dan kemudian menjepit saraf.

Dari sana, saraf kejepit pun bisa terjadi dan menimbulkan gejala. Mulai dari nyeri yang menjalar dari leher hingga tangan, terasa kebas, kesemutan, rasa terbakar, hingga sensasi kesetrum yang bersifat terus menerus dan tidak hilang dalam jangka waktu panjang.

Agar terhindar dari saraf kejepit, lakukanlah gerakan berjongkok lebih dulu, karena ini akan membuat beban angkat benda berat tersebar di otot paha dan betis sehingga tidak membebani tulang belakang berlebihan.

Baca Juga: Elvy Sukaesih Alami Saraf Kejepit Imbas Naiknya Berat Badan hingga 70 Kg

"Jadi jongkok dahulu, baru angkat. Itu karena saat jongkok, yang bekerja adalah otot paha, bukan otot pinggang. Dengan otot paha yang bekerja, risiko terjadinya robekan di bantalan tulang belakang pun semakin kecil. Begitu pula risiko saraf kejepit," tambah dia.

Saraf kejepit adalah kondisi yang disebabkan oleh keluarnya bantalan tulang belakang dari posisi aslinya sehingga memberi tekanan pada saraf yang berada di sekitarnya dan menyebabkan rasa nyeri yang berlangsung lama.

Untuk penanganannya sendiri bisa dengan mengonsumsi obat penghilang nyeri seperti parasetamol dan ibuprofen yang dijual bebas di pasaran. Namun apabila tidak kunjung hilang, ada baiknya untuk segera pergi ke dokter guna menerima pemeriksaan lebih lanjut.

Terakhir, dr. Asrafi mengatakan, sebelum terjadi saraf kejepit, solusi terbaik melakukan pencegahan salah satunya dengan olahraga, yang bisa melatih kekuatan otot dan tulang seperti gerakan meloncat hingga latihan beban. Latihan ini bisa merangsang otot, sehingga tulang lebih terlindungi karena keberadaan otot yang terlatih.

Sementara itu, cara mengatasi saraf kejepit juga perlu melibatkan berbagai pendekatan. Berikut ini beberapa langkah yang bisa dicoba dan diterapkan dalam keseharian:

1. Istirahat dan Hindari Aktivitas yang Meningkatkan Nyeri

Berikan waktu istirahat bagi area yang terkena dan hindari aktivitas yang dapat memperburuk gejala.

2. Pemanasan atau Pendinginan

Kompres panas atau dingin dapat membantu meredakan peradangan dan nyeri. Terapkan sesuai kebutuhan.

3. Peregangan dan Latihan Fisik

Peregangan lembut dan latihan fisik ringan dapat membantu meredakan tekanan pada saraf. Konsultasikan dengan profesional kesehatan atau fisioterapis untuk latihan yang sesuai.

4. Obat Antiinflamasi Nonsteroid (OAINS)

Dalam beberapa kasus, penggunaan obat antiinflamasi nonsteroid dapat membantu mengurangi peradangan dan nyeri. Konsultasikan dengan dokter sebelum menggunakan obat-obatan ini.

5. Terapi Fisik

Fisioterapis dapat merancang program latihan khusus untuk meningkatkan fleksibilitas, kekuatan, dan mengurangi tekanan pada saraf.

6. Manajemen Stres

Stres dapat memperburuk kondisi. Teknik relaksasi seperti meditasi dan pernapasan dalam dapat membantu mengelola stres.

7. Penggunaan Bantalan atau Penyangga

Dalam beberapa kasus, penggunaan bantalan atau penyangga tertentu dapat membantu menjaga postur tubuh.

8. Konsultasi dengan Profesional Kesehatan

Jika gejala persisten atau semakin parah, segera berkonsultasi dengan dokter atau spesialis untuk evaluasi lebih lanjut dan rencana perawatan yang sesuai.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI