Suara.com - Akhir-akhir ini viral di media sosial TikTok Challenge berupa makan tahu panas. Tantangan yang populer dari China ini kemudian banyak diikuti oleh content creator lokal.
Dalam tantangan tersebut, tahu yang baru matang dari penggorengan langsung digulingkan ke bubuk cabai lalu dimakan saat kondisinya masih panas dan mengepul.
Memang challenge satu ini begitu menantang dan membuat orang penasaran seperti apa sensasinya. Namun sebelum mencobanya, perlu diketahui bahwa challenge ini memiliki sejumlah risiko atau bahaya.
Bahaya tersebut dijelaskan dr. Nadia Alaydrus dalam akun TikToknya @nadialaydrus.
Baca Juga: Ada-ada Aja Kelakuannya! Gibran Malah Sibuk Bagi-bagi Tahu ke Pendukung Jelang Daftar Cawapres
Tak cuma menyiksa saat memakannya, dr. Nadia Alaydrus menyebut challenge itu bisa menimbulkan luka bakar di area lidah dan rongga mulut.
"Pertama adalah luka bakar pada area lidah dan rongga mulut. Karena itu bisa membuat melepuh. Kemudian lidah juga terbakar yang kemudian bisa memunculkan timbulnya sariawan dan rasa nggak nyaman di lidah," jelasnya, dikutip Rabu (20/12/2023).
Tak cuma menyebabkan luka bakar, ada pula efek jangka panjang bila sering makan makanan panas serta pedas, yakni risiko kanker esofagus atau kanker kerongkongan.
"Makan makanan dengan suhu yang terlalu tinggi itu bisa memberikan efek pada saluran pencernaan bagian atas, yaitu di area rongga mulut yang kemudian turun ke kerongkongan yang bisa menyebabkan inflamasi. Dan inflamasi itulah yang memicu timbulnya kanker," terangnya.
Tak berhenti sampai di situ saja efek jangka panjangnya. Makanan dan minuman panas bisa memicu kerusakan gigi, karena bisa melemahkan enamel gigi.
Baca Juga: Petani Tebu dan Pengrajin Tahu Tempe Gelar Aksi Sosial Normalisasi Anak Sungai Musi
"Kalau enamelnya rusak maka gigi akan lebih rentan mengalami kerusakan, seperti gigi berlubang," jelas dr. Nadia Alaydrus.