Selain peningkatan kasus covid-19 di Singapura, ada juga kasus infeksi saluran pernapasan yang terjadi di negara China. Meskipun kasus infeksi saluran pernapasan ini belum banyak dijumpai di Singapura, tetapi negara tersebut telah meningkatkan kewaspadaan.
Kasus infeksi pernapasan itu seperti influenza, Mycoplasma Pneumonia, dan Respiratory Syncytial Virus (RSV). Kementerian Kesehatan Singapura melakukan pencegahan infeksi saluran pernapasan tersebut dengan menghimbau masyarakat memakai masker, menjauhi keramaian, dan segera periksakan diri ke pusat kesehatan jika merasa tidak nyaman dalam saluran pernapasan.
Bahkan baru-baru ini, ribuan balita di Jakarta diduga terkena Mycoplasma Pneumonia. Hal ini dijelaskan oleh Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat, Rismasari.
Ia menyebut 2.310 balita di Jakarta Pusat dicurigai terinfeksi mycoplasma pneumonia. Ribuan anak yang diduga terkena bakteri yang menyerang paru-paru ini, lokasinya tersebar di delapan kecamatan yang ada di Jakarta Pusat.
Kasus Covid-19 di Malaysia
Selain di Singapura, terjadi lonjakan kasus covid-19 di Malaysia pada 19 sampai 25 November lalu. Total kasus mencapai 3.636 kasus covid-19.
Dari total tersebut, otoritas Malaysia yakni Direktur Jenderal Kesehatan Malaysia menjelaskan bahwa 98 persen yang terpapar menunjukkan gejala ringan. Setengah dari total individu yang terpapar, mereka berusia 20-40 tahun.
Maka, menyusul kabar tersebut, alasan perlu pakai masker lagi adalah untuk mencegah penyebaran virus di Indonesia baik itu covid-19 maupun mycoplasma pneumonia.
Meskipun ada bahaya, Menteri Parisiwata memastikan Indonesia tidak akan menutup kunjungan wisatawan dari luar negeri ke Indonesia. Inilah alasan perlu pakai masker lagi di tengah kasus lonjakan covid-19 dan ancaman mycoplasma pneumonia.
Baca Juga: Dokter RSCM: Infeksi Pneumonia Mycoplasma Lebih Ringan Daripada Covid-19
Kontributor : Mutaya Saroh