Suara.com - Viral di TikTok seorang dokter obgyn membahas soal visum pemerkosaan yang terjadi pada anak SMP, tapi malah menuai pro dan kontra.
Kontroversi terjadi lantaran warganet menganggap sang dokter terlalu menghakimi si korban, meski ada juga yang mendukung karena konten tersebut merupakan bentuk edukasi.
Diketahui, dokter diketahui sedang bertugas di Fakfak, Papua Barat. Dalam konten terbarunya, ia bercerita tentang pasiennya yang masih SMP kelas tiga, berusia 15 tahun.
Anak tersebut diperkosa sehingga kedua orang tua yang beserta petugas kepolisian datang ke rumah sakit untuk memeriksakan kondisi sang anak melalui visum.
Baca Juga: Viral Baliho Ganjar - Mahfud Blok Trotoar, Pejalan Kaki Wajib Rol Depan Jika Mau Lewat
Hasil visum menyebutkan bahwa ada banyak robekan pada selaput dara yang menandakan bahwa memang benar telah terjadi aktivitas seksual sebelumnya.
Namun, yang lebih mengejutkannya lagi, sang dokter mengatakan bahwa robekan pada selaput dara tersebut tidak hanya terjadi pada baru-baru ini saja, melainkan sudah lama.
Rupanya, ada yang mencurigakan terhadap kondisi si korban pemerkosaan yang mana ternyata ia sudah pernah melakukan hubungan seksual sebelum terjadi tragedi pemerkosaan.
Hal itu diungkapkan sendiri oleh sang anak usai diminta untuk menceritakan kebenarannya oleh sang dokter.
“Dan setelah kita melakukan wawancara ulang, pertanyaan-pertanyaan lebih dalam, anaknya mengakui bahwa dia memang diperkosa oleh orang ini awalnya kenalan di Facebook,” ungkap sang dokter dalam video yang diunggah akun X @/lani****cky pada Kamis (30/11/2023).
Baca Juga: Beda dengan yang Lain, Kamu Bisa Contoh Souvernir Pernikahan dari Pasangan Pengantin Ini
Dokter obgyn tersebut menambahkan bahwa setelah perkenalan tersebut, si korban kemudian dipaksa untuk pergi ke rumah kosong yang akhirnya terjadi pemerkosaan di sana.
Si korban juga mengatakan bahwa dirinya sudah melakukan hubungan seksual dengan pacar-pacar sebelumnya sejak kelas 6 SD.
“Tapi yang jadi masalah adalah sebelum-sebelumnya, dari pacar sebelumnya dari kelas 6 SD, dia sudah sering beraktivitas seksual. Bayangin, anak kelas 6 SD sudah beraktivitas seksualnya seperti itu,” terangnya.
Sebagai seorang dokter, ia kemudian memberikan imbauan kepada seluruh anak perempuan di Indonesia untuk tetap berhati-hati dan tidak melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Namun, ucapan dokter tersebut dalam videonya malah mengundang pro kontra di kalangan warganet.
Ada sebagian dari mereka yang mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh sang dokter merupakan tindakan yang tidak etis karena telah membahas hal yang melenceng dari kasus pemerkosaan yang dialami.
Seperti dikutip dari akun X @/lan*****cky yang memposting ulang video sang dokter dengan caption yang justru menyalahkan dokter Amira.
“Nantinya perempuan itu akan merasa kecil karena sudah tidak perawan. Ya Karena orang-orang kayak lu yang ngecap demikian. Anak SMP diperkosa bisa-bisanya malah yang dibahas demikian. Apalagi soal sudah aktif seksual dari SD. Ya justru ini definisi dan bukti jelas kekerasan seksual dan grooming,” tulis akun tersebut.
Postingan tersebut akhirnya dikomentari oleh banyak warganet yang berisi komentar hujatan.
“Kenapa selalu anak perempuan yang disuruh hati-hati dan akhirnya disalahkan ketika terjadi pelecehan. Bahkan, masih buaaanyak yang tersangkanya gak tersentuh. Akirnya, cewek yang jadi korban selama hidupnya. Ya SEUMUR HIDUP. Kenapa cowok ga diajarin jaga kontimu! Kalau ga lu jaga, potong pangkal!,” tulis akun @Girl***bake.
“Medical professional juga harus dilatih empatinya, minimal tahu tentang sex di bawah umur itu ada tendensi grooming. Gak melulu soal kenakalan remaja yang pelakunya sama umurnya,” komentar akun @ro***ems.
Kendati demikian, masih ada sebagian warganet membenarkan apa yang dikatakan oleh sang dokter dan berharap warganet tidak menyimpulkan dari satu video saja.
“Sorry kak, mnrut aku ini penjelasannya sesuai konteks case di daerah tersebut. Cuma memang kalau di up publik bahasanya mungkin harus disesuaikan juga. Mungkin kita emang harus tahu konteks juga ya baru bisa judge, baik kita maupun dokternya. Cmiiw,” kata akun @se***0d_.
“Tapi dia udah jelasin, setelah visum ada sesi wawancara, dan benar anak tersebut mengakui sudah aktif secara seksual. yang jadi poin dokter, edukasi ke masyarakat kalau kejadian kek gini udah sering terjadi,” pungkas akun @heii***me.
Kontributor : Damayanti Kahyangan