Suara.com - Ruben Onsu pernah menjalani perawatan di ruang ICU pada Juni 2022, lalu akibat terserang penyakit empty sella syndrome, yakni penyakit yang terjadi ketika kelenjar pituitari di dalam otak mengecil atau tertekan.
Sebagai seorang istri, Saewendah tentu merasa khawatir dengan kondisi sang suami. Selain merawat Ruben Onsu dengan penuh kasih, ibu tiga orang anak ini mengaku proaktif terhadap dokter yang merawat suaminya.
Berdasarkan dari pengalaman, kata Sarwendah, komunikasi adalah kunci untuk kesembuhan pasien. Hal inilah yang dirasakan langsung saat ia merawat Ruben Onsu.
"Ketika suami saya dirawat di ICU, saya berkomunikasi intens dengan dokter untuk mengetahui perkembangannya, serta memahami obat-obatan yang diberikan. Jangan sampai, kita tidak mengetahui perawatan yang diberikan pada anggota keluarga sendiri, terlebih lagi tentang penggunaan antibiotik,” ujarnya pada acara webinar.

“Dokter membantu saya memahami tentang penggunaan antibiotik yang tepat, agar pasien bisa sembuh dan tidak terkena AMR. Pengetahuan tentang AMR sangat penting karena berdampak pada perawatan kesehatan jangka panjang pasien. Saya ingin agar pengalaman saya dapat menjadi inspirasi bagi orang lain untuk memahami dampak AMR dan cara mencegahnya,” tambahnya.
AMR atau resisten antimikroba adalah suatu kondisi di mana mikroba penyebab infeksi pada tubuh pasien sulit untuk dilawan oleh obat antibiotik, antivirus atau antijamur; dan akhirnya menyebabkan pasien sulit sembuh dan perlu dirawat lebih lama.
Risiko resisten antimikroba sendiri pada pasien yang dirawat di ICU sangat tinggi. Untuk itu, penggunaan antibiotik secara bijak dan rasional pada pasien menjadi amat penting. Pemahaman untuk mencegah risiko resisten antimikroba pada pasien ICU perlu ditingkatkan, baik pada masyarakat umum maupun tenaga kesehatan.
Terkait hal ini, Sarwendah menyampaikan empat tips berkomunikasi yang efektif untuk menghindari AMR di ICU yang dapat dilakukan pasien atau keluarganya ketika berdiskusi dengan tenaga kesehatan.
1. Buka percakapan setelah tindakan darurat usai
Baca Juga: Catat! 6 Tips Sukses Taklukkan Tes Wawancara Beasiswa
Ketika pasien baru masuk ke ICU, prioritas tenaga kesehatan adalah menstabilkan kondisi dan menyelamatkan nyawa pasien. Oleh karena itu, bisa terkesan tenaga kesehatan belum menyediakan waktu untuk melayani keluarga pasien untuk berdiskusi.