Apa Penyebab Pneumonia Misterius di China? Wanti-wanti Pandemi Terulang , Kenali Gejalanya

Rifan Aditya Suara.Com
Kamis, 30 November 2023 | 10:28 WIB
Apa Penyebab Pneumonia Misterius di China? Wanti-wanti Pandemi Terulang , Kenali Gejalanya
ilustrasi batuk, pneumonia - Penyebab pneumonia misterius di China (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - China kembali diberitakan terkait wabah penyakit misterius, kali ini adalah pneumonia. Dari sini, tentu saja banyak yang bertanya-tanya tentang penyebab pneumonia misterius di China.

Tidak bisa dipungkiri bahwa ketakutan atas Covid-19 lalu masih membekas untuk banyak orang. Oleh karena itu, informasi tentang wabah pneumonia ini cukup membuat beberapa orang khawatir.

Apa penyebab pneumonia misterius di China?

Sejak ramai diberitakan, pemerintah China telah mengumumkan bahwa penyebab pneumonia misterius tersebut berbeda dan tidak ada sangkut pautnya dengan Covid.

Pemerintah setempat menyebutkan bahwa pneumonia tersebut disebabkan oleh bakteri Mycoplasma pneumoniae, bukan virus. Hal ini juga telah dikonfirmasi oleh WHO.

Budi Gunadi Sadikin selaku Menteri Kesehatan Republik Indonesia menjelaskan bahwa saat ini belum ada penanganan khusus untuk pneumonia yang tidak terdiagnosis ini. Namun, beliau memang menegaskan bahwa kondisi ini lebih banyak ditemukan pada anak-anak.

Menteri Budi Sadikin juga mengingatkan supaya masyarakat tetap waspada dengan memakai masker dan kurangi beraktivitas di luar ruangan mengingat infeksi bakteri termasuk mudah menular.

Kenapa disebut misterius?

dr Imran Pambudi selaku Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes menjelaskan bahwa penyebutan misterius ini dikarenakan belum ditemukan penyebab lain dari kondisi ini.

Baca Juga: Wabah Pneumonia Anak Misterius di China, Kemenkes Sebut Tak Ada Pembatasan Perjalanan dan Isolasi

Sejauh ini, pihak China baru melaporkan ke WHO bahwa virus Mycoplasma pneumoniae memang ditemukan pada 40–60% kasus terlapor, sementara sisanya masih terus dicari.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI