Waspada Sakit Radang Paru Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes, Ini Alasannya

Rabu, 29 November 2023 | 15:05 WIB
Waspada Sakit Radang Paru Bisa Sebabkan Penyakit Diabetes, Ini Alasannya
Ilustrasi orang sakit - cara mencegah radang amandel tanpa bantuan obat (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Bukan hanya perkara pola makan yang tidak terkontrol, ternyata sakit radang paru alias pneumonia bisa menyebabkan penyakit diabetes.  Fakta ini disampaikan langsung Dokter Spesialis Penyakit Dalam & Travel Health Expert Eka Hospital BSD, dr. Rudy Kurniawan, Sp.PD BAH. 

Ia mengatakan bahwa penyakit infeksi seperti pneumonia dan radang paru merupakan kondisi stres metabolik yang bisa menyebabkan diabetes.

"Meningkatkan stres metabolik (sindrom metabolik) menyebabkan diabetes juga, semua kondisi stres pada tubuh berpengaruh pada risiko diabetes," ujar dr. Rudy dalam acara diskusi bersama PT. Pfizer Indonesia di Jakarta Selatan, Selasa (28/11/2023).

Ilustrasi diabetes (pexels.com/PhotoMIX Company)
Ilustrasi diabetes (pexels.com/PhotoMIX Company)

Sindrom metabolik adalah sekumpulan kondisi yang dapat meningkatkan risiko seseorang terhadap penyakit jantung, stroke, atau diabetes. Contohnya yaitu kadar gula darah yang tinggi, kelebihan lemak di sekitar pinggang, serta kenaikan kadar kolesterol yang tidak biasa.

Baca Juga: Kisah Panji Petualang Berjuang Melawan Diabetes Hingga Jari Nyaris Diamputasi

Menurut dr. Rudy bukan hanya pneumonia atau radang paru yang dinilai sebagai salah satu kondisi berat, bahkan sekedar kekurangan tidur juga meningkatkan risiko sakit diabetes.

Pneumonia adalah suatu peradangan akibat bakteri atau virus pada paru yang menyebabkan adanya gangguan fungsi pada paru. Gejalanya menimbulkan demam, batuk hingga sesak napas.

Beberapa virus yang umum menyebabkan pneumonia adalah virus influenza, respiratory syncytial virus (RSV), dan SARS-CoV-2. Sementara jenis bakteri yang umum menyebabkan pneumonia adalah Streptococcus pneumonia.

Kondisi ini juga berlaku sebaliknya orang dengan diabetes menyebabkan pneumonia, karena gula darah tinggi pada penyandang diabetes bisa menyebabkan sistem kekebalan tubuh terganggu. Salah satunya membuat sel darah putih pada sistem imun kinerjanya jadi tidak maksimal.

"Jadi sel darah putih ini tentaranya tubuh, kalau tentaranya tidak bisa aktif, sehingga ada kuman masuk tapi tentara lemah jadi tidak bisa melawan infeksi dan terjadilah pneumonia," kata dr. Rudy.

Baca Juga: Benarkah Nasi Dingin Lebih Sehat Untuk Diabetes Dibanding Nasi Panas? Ini Kata Dokter

Kondisi yang berbahaya, yaitu diabetes mengalami komplikasi karena adanya kontraindikasi, sehingga tidak boleh sembarang mendapat obat atau vaksin.

"Jadi solusinya mencegah pneumonia, sangat penting pasien diabetes mendapatkan vaksin pneumonia. Apalagi pasien diabetes yang mudah terinfeksi penyakit, sangat disarankan semua jenis vaksin agar tidak terjadi komplikasi parah," pungkas dr. Rudy.

Sekedar informasi, diabetes jadi salah satu penyakit yang menarik perhatian, khususnya mereka yang memiliki riwayat diabetes di keluarganya. Data 2021, jumlah pengidap diabetes sebanyak 19,47 juta di Indonesia.

Diabetes mellitus (DM) adalah penyakit kronis yang ditandai oleh kadar gula darah tinggi lebih dari 200 mikrogram per desiliter (> 200 mg/dL).

Kondisi ini tidak hanya mempengaruhi sistem metabolik tubuh, tetapi juga dapat meningkatkan risiko terhadap berbagai penyakit lainnya, termasuk pneumonia yang bisa menjadi lebih serius pada individu dengan diabetes. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI