Geger Wabah Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Panik

Selasa, 28 November 2023 | 18:49 WIB
Geger Wabah Pneumonia Misterius di China, Kemenkes Minta Masyarakat Tidak Panik
Ilustrasi batuk. [Envato/Wavebreakmedia]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus pneumonia misterius tengah melanda China. Penyakit tersebut banyak mengenai anak-anak sampai harus mendapatkan perawatan di rumah sakit. Terkait hal tersebut, Kementerian Kesehatan RI memastikan pihaknya akan memantau kasus tersebut agar tidak tersebar di Indonesia.

Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dr. Siti Nadia Tarmizi, M.Epid., menjelaskan kalau penyakit pneumonia tersebut disebabkan bakteri mycoplasma pneumoniae yang lebih sering menyerang anak-anak dibandingkan orang dewasa.

"Kita lihat WHO sudah keluarkan pedoman kalau penyebabnya karena bakteri. Jadi kita gak perlu terlalu khawatir karena penularannya gak seperti virus," kata Nadia ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta, Selasa (28/11/2023).

Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi - (SuaraJogja.id/Hiskia Andika)

Infeksi bakteri mycoplasma pneumoniae sendiri bukan hal baru dalam dunia kesehatan. Nadia mengatakan kalau obat untuk menangani bakteri itu juga sudah ada di Indonesia. Sehingga masyarakat tidak perlu panik.

Baca Juga: MasterChef Indonesia Dituding Pilih Kasih, Reaksi Kiki: Orang Nggak Bisa Memilih Lahir dari Mana

"Sampai saat ini kita kalau mycroplasma obatnya ada di Indonesia. Ini kan bukan suatu penyakit baru. Tinggal memastikan diagnosis bahwa itu memang penyebabnya Mycoplasma," imbuhnya.

Nadia menambahkan kalau Kemenkes telah menyebarkan surat edaran ke setiap Puskesmas di setiap daerah. Pesannya, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir dengan adanya pneumonia misterius tersebut.

Meski kasus serupa belum ada di Indonesia, Nadia mengingatkan agar masyarakat tetap lakukan tindakan pencegahan dengan pola hidup bersih dan sehat. Tata cara itu juga yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia atau WHO dengan melakukan cuci tangan, jaga jarak dengan orang asing, pakai masker saat sakit, juga pastikan ventilasi ruangan baik.

"Kewaspadaan biasa kita dilakukan di pintu masuk melalui pintu masuk kesehatan pelabuhan. Terutama orang dengan gejala flu, kemudian kita beri edukasi kalau bertambah berat datang ke fasilitas kesehatan. Pengawasan sepeti bahan makan, produk hidup lainya tentu kita tingkatkan," kata Nadia.

Peningkatan kasus pneumonia misterius itu dilaporkan pertama kali oleh Komisi Kesehatan Nasional China pada 13 November 2023. Hanya dalam waktu satu minggu, pemerintah China mencatat 205 klaster influenza. Padahal, seminggu sebelumnya hanya terdeteksi 127 klaster, kebanyakan pasien berupa anak-anak. Sejauh ini, pasien yang terjangkit pneumonia itu dilaporkan alami gejala demam, kelelahan, dan batuk. 

Baca Juga: 3 Drama China Terbaru Jing Tian, Tayang di 2023

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI