Suara.com - Setelah COVID-19 berlalu, kini dikabarkan telah muncul wabah pneumonia misterius di China. Penemuan kasus pneumonia ini terjadi pada musim dingin pertama setelah China harus melwati tiga musim dingin dengan pembatasan ketat karena Covid-19.
Terkait pemberitaan ini, tentu saja banyak orang di berbagai penjuru dunia merasa khawatir mengingat Covid-19 telah meninggalkan banyak trauma dan duka.
Gejala pneumonia misterius di China
Pneumonia adalah gangguan sistem pernapasan karena terjadi peradangan di kantung udara paru-paru. Peradangan ini bisa disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari virus, bakteri, hingga jamur.
Baca Juga: Wabah Pneumonia Misterius Merebak di China: Rumah Sakit Mulai Kewalahan
Sejauh ini belum diketahui secara pasti tentang ada tidaknya perbedaan antara pneumonia misterius dan pneumonia pada umumnya. Namun, beginilah gejala yang ditemukan pada banyak pasien pneumonia di China.
- Batuk kering atau berdahak.
- Peningkatan detak jantung.
- Mudah berkeringat atau menggigil kedinginan.
- Sesak napas bahkan ketika beristirahat.
- Hilang nafsu makan.
- Nyeri di bagian dada yang semakin memburuk saat napas atau batuk.
- Peningkatan suhu tubuh.
Beberapa pasien juga mengeluhkan sakit kepala, kelelahan, mengi, hingga batuk berdarah ketika mengidap pneumonia.
Akankah pneumonia misterius di China jadi covid jilid 2?
China telah memastikan bahwa wabah pneumonia misterius ini bukan disebabkan oleh varian baru dari SARS-Cov-2 alias Covid-19.
Sejauh ini, data yang telah diberikan pemerintah menunjukkan bahwa kasus infeksi ini berkaitan dengan mycoplasma pneumoniae, infeksi bakteri yang umum terjadi pada anak-anak.
Baca Juga: Kabar Baik, BPOM Beri Izin Edar Vaksin Pneumonia untuk Bayi 6 Minggu
Wabah pneumonia ini diketahui mulai beredar sejak bulan Mei lalu. Menurut laporan ProMED, infeksi ini telah menjamur di Beijing dan kota Liaoning timur laut.
Meski angka resmi pneumonia misterius belum diketahui, rumah sakit di Beijing telah mengkonfirmasi adanya peningkatan jumlah pasien, khususnya di bangsal anak-anak. Jumlah anak yang dilaporkan mengidap pneumonia di China mencapai 7.000 per hari.
Selain dari pihak rumah sakit, sekolah-sekolah di Beijing juga menuturkan tingginya tingkat ketidakhadiran murid karena masalah kesehatan pernapasan.
Meski begitu, sampai saat ini pemerintah di China belum mengeluarkan imbauan khusus. Hanya saja, masyarakat memang diperingatkan untuk mendapatkan vaksinasi dan memakai masker ketika beraktivitas.
Seperti itulah informasi seputar wabah pneumonia misterius di China yang mulai menyebar dan menimbulkan ketakutan terjadinya covid jilid dua.
Kontributor : Hillary Sekar Pawestri