Suara.com - Heboh bayi prematur meninggal di Tasikmalaya diduga akibat malpraktik yang dilakukan klinik karena dijadikan membuat konten photoshoot. Padahal bayi prematur harus dirawat ekstra di inkubator, kenapa ya?
Fakta ini jadi perhatian publik usai pemilik akun @nadyaanastasyasilvera di Twitter menyampaikan keresahannya di media sosial. Bahkan melaporkan Klinik Alifa itu ke Polres Tasikmalaya atas dugaan malpraktik.
Pasalnya, alih-alih fokus membiarkan bayi prematur dengan berat 1,5 kilogram itu dirawat di inkubator, justru pihak klinik diduga menjadikan bayi mungil itu sebagai konten photoshoot bayi dengan tema yang sedang tren saat ini.
Mirisnya, pemotretan newborn photography itu dilakukan Klinik Alifa tanpa izin dan diketahui pihak keluarga. Kini bayi prematur itu dinyatakan meninggal dunia.

Alasan Bayi Prematur Perlu Dirawat di Inkubator
Melansir Healthline, Selasa (21/11/2023) perawatan inkubator termasuk dalam fasilitas di unit perawatan intensif neonatal (NICU). Ternyata menariknya, bukan hanya bayi prematur yang perlu dirawat di inkubator, tapi juga bayi yang sakit dan perlu dapat perhatian ekstra.
Inkubator sendiri digunakan bersama peralatan prosedur lain, yang membuat bayi tetap bisa dapat dukungan ekstra dan dipantau terus menerus. Bahkan beberapa orang percaya jika inkubator bermanfaat sebagai rahim kedua untuk melindungi bayi, sehingga perkembangan bayi tetap optimal.
Apalagi bayi lahir prematur perlu waktu tambahan agar paru-parunya berkembang dan organ vitalnya tetap bekerja baik hingga ia cukup umur.
Termasuk bayi prematur, mata dan gendang telinganya sangat sensitif cahaya dan suara sehingga organ tersebut jika belum berkembang bisa menyebabkan kerusakan permanen.
Baca Juga: Profil Suami Istri Pemilik Klinik Alifa, Penyebab Bayi Prematur Meninggal Karena Dibuat Konten
Berikut ini beberapa alasan bayi prematur butuh perawatan inkubator, yang perlu diperhatikan: