5 Fakta Menarik Nyamuk Wolbachia, Ternyata Berhasil Turunkan Kasus DBD Hingga 77 Persen

Selasa, 21 November 2023 | 10:09 WIB
5 Fakta Menarik Nyamuk Wolbachia, Ternyata Berhasil Turunkan Kasus DBD Hingga 77 Persen
Ilustrasi Nyamuk - Apa Itu Nyamuk Anopheles? (Freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nyamuk Bill Gates alias wolbachia akhir-akhir ini menjadi perbincangan di masyarakat. Namun, seiring dengan rencana pengembangan nyamuk wolbachia ini, banyak rumor yang beredar di masyarakat.

Pasalnya, dengan teknologi wolbachia ini diisukan akan menimbulkan penyakit, bahkan, membuat pandemi baru. Padahal nyamuk ini disebut memiliki teknologi yang diterapkan untuk mengurangi kasus demam berdarah atau alias DBD di Indonesia dengan memanfaatkan bakteri Wolbachia.

Tidak hanya itu, dengan teknologi wolbachia ini bahkan disebut dapat merubah gen dalam seseorang. Oleh sebab itu, adanya metode ini menuai banyak pro dan kontra di masyarakat. Namun, bagaimana fakta sebenarnya?

Mengutip akun Instagram Kementerian Kesehatan Ri @kemenkes_ri, berikut beberapa fakta yang harus diketahui mengenai metode wolbachia.

1. Cara kerja

Untuk metode satu ini, pada dasarnya berawal dari telur nyamuk aedes yang dimasukkan ke dalam bakteri wolbachia. Saat telur menetas, nantinya nyamuk aedes yang menetas akan menjadi jantan berwolbachia dan betina berwolbachia. Nyamuk ini yang akan membuat perkembangbiakan nyamuk wolbachia sehingga aedes yang sebabkan DBD berkurang.

2. Bukan rekayasa genetik

Metode ini juga bukan termasuk rekayasa genetik. Hal ini karena prosesnya dilakukan secara alami dari bakteri wolbachia. Oleh sebab itu, telur yang menetas secara alami mengandung bakteri wolbachia tanpa adanya manipulasi genetika.

3. Tidak sebabkan sakit

Baca Juga: Tantangan Memberantas Dengue Makin Berat, Begini Cara Penanganannya yang Tepat

Wolbachia sendiri merupakan bakteri alami pada serangga. Bakteri satu ini tidak dapat menginfeksi atau sebabkan manusia ataupun hewan menjadi sakit. Oleh sebab itu, metode ini dinilai aman untuk kesehatan manusia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI