Buntut Penyerangan RS Al-Shifa, Dirjen WHO Prihatian Kehilangan Kontak dengan Staf Medis

Kamis, 16 November 2023 | 10:41 WIB
Buntut Penyerangan RS Al-Shifa, Dirjen WHO Prihatian Kehilangan Kontak dengan Staf Medis
Ilustrasi: bayi di Gaza meninggal akibat serangan militer Israel. (Foto: AFP)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Direktur Jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), Tedros Adhanom Ghebreyesus prihatin dengan serangan militer ke RS Al-Shifa di Gaza, Palestina. Meski begitu dalam pernyataannya, ia tidak secara eksplisit menyebutkan jika serangan dilakukan Israel.

Menurutnya bukan hanya prihatin, ia mengaku sudah kembali kehilangan kontak dengan para tenaga kesehatan yang bertugas di rumah sakit di negara yang dibombardir Israel itu.

"Laporan serangan militer ke rumah sakit Al-Shifa sangat memprihatinkan. Kami sudah kehilangan kontak lagi dengan tenaga kesehatan di rumah sakit. Kami sangat mengkhawatirkan keselamatan mereka dan pasien mereka," ujar @DrTedros melalui cuitannya di Twitter, Rabu (15/11/2023).

Perlu diketahui, apapun kondisinya hukum internasional menyebutkan seperti yang tertuang dalam Pasal 19 Konvensi Jenewa Keempat menegaskan bahwa unit kesehatan dan pelayanan medis tidak boleh diserang. Bahkan fasilitas dan tempat ini harus dilindungi dari semua pihak yang berkonflik.

Baca Juga: Brutal! Sebulan Agresi, Israel Jatuhkan 32 Ribu Ton Bahan Peledak Di Gaza, 40 Ribu Bangunan Hancur

Perlu diketahui, pasukan Israel dilaporkan menggeledah ruang bawah tanah atau basement RS Al-Shifa di Jalur Gaza pada Rabu, 15 November dini hari. Mirisnya menurut laporan, beberapa orang yang ada di dalam rumah sakit ditembaki, saat hendak keluar dari koridor rumah sakit yang sebelumnya dinyatakan aman untuk keluar.

Sayangnya tidak dijelaskan lebih lanjut, siapa orang-orang yang ditembaki paskukan Israel itu, apakah pasien atau staf rumah sakit yang bertugas.

Padahal menurut laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) diperkirakan ada 2.300 pasien, staf dan warga sipil yang berlindung di RS Al-Shifa yang terjebak selama serangan Palestina dan pertempuran sengit.

Adapun warga sipil yang berlindung ini merupakan para pengungsi yang kehilangan rumah dan tempat beristirahat, sehingga menganggap rumah sakit dan komplek di sekitarnya dianggap aman.

Sementara itu, serangan dilancarkan karena Israel mengklaim jika ruang bawah tanah Hamas terletak di rumah sakit tersebut, inilah sebabnya jadi alasan Israel menyerang basement RS Al-Shifa Gaza. Apalagi Hamas selama ini dituding Israel sebagai teroris.

Baca Juga: Israel Tak Izinkan Pemakaman, Jenazah di RS Al Shifa Mulai Diincar Anjing-anjing Kelaparan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI