Suara.com - Ketua Umum PDPOTJI (Perkumpulan Dokter Pengembang Obat Tradisional dan Jamu Indonesia) dr. Inggrid Tania, M.Si mengatakan temulawak tidak hanya bisa bantu meningkatkan nafsu makan anak, tapi juga mengatasi GTM loh. Kok bisa?
Gerakan tutup mulut atau GTM adalah istilah yang digunakan saat anak enggan membuka mulut ketika disuapi. Biasanya kondisi ini terjadi pada balita, yang menurut dr. Inggrid bisa dipengaruhi banyak faktor, salah satunya kembung.
"Salah satu faktor GTM itu anak belum lapar padahal sudah memasuki waktu makan, dan salah satu penyebab anak belum lapar saat pencernaan bermasalah seperti perut kembung, karena sistem pencernaan mereka belum sempurna," ujar dr. Inggrid dalam acara Talkshow Inovasi Temulawak SOHO Global Health untuk Kesehatan di Pameran Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-59 di Jakarta Convention Center, Jakarta Selatan, Kamis (9/11/2023).
Perempuan yang juga kandidat doktor itu menjelaskan temulawak temulawak ini bisa membantu merangsang kerja enzim di pencernaan, yang hasilnya bisa mempercepat pengosongan lambung sehingga gas dalam lambung akan lebih cepat terdorong keluar.
Baca Juga: Sering Tidak Nafsu Makan? Ini 3 Zat Gizi yang Bisa Menambah Nafsu Makan
"Jadi gas yang ada di lambung cepat terkeluarkan dibantu temulawak, jadi sistem pencernaan lebih baik yang hasilnya bisa mengembalikan nafsu anak dan menyudahi GTM," jelas dr. Inggrid.
Meski begitu, dr. Inggrid tidak menampik jika ada faktor lain seperti psikologis yang menyebabkan GTM, salah satunya anak takut mencoba tekstur baru. Padahal ia perlu diberi berbagai jenis makanan dengan tekstur sesuai, untuk merangsang sistem kognitif dan proses belajar.
"Terkait juga kesiapan anak sudah mulai belajar makan, kita mencoba kenalkan makanan baru tekstur dan rasa baru. Jadi secara psikologis, anak ada ketakutan mencoba sesuatu yang baru, makanan baru dan tekstur baru," jelas dr. Inggrid.
Sedangkan faktor anak belum lapar ini diakui dr. Inggrid bisa dibantu intervensi dengan temulawak, yang juga terkandung dan jadi bahan baku utama produk Curcuma. Apalagi tanaman herbal temulawak yang digunakan, sudah dijaga kualitasnya dari hulu hingga akhir untuk memastikan kandungan bahan aktifnya sudah sesuai kebutuhan.
Sehingga menurut Vice President R&D, Regulatory Medical Affairs SOHO Global Health, Dr. Ir. Raphael Aswin Susilowidodo, S.T., M.Si, CIP, IPU berharap tanaman obat yang dikembangkan menjadi multivitamin ini bisa bantu atasi tiga permasalahan (triple burden) terkait gizi anak Indonesia.
Baca Juga: Baby Issa Alami GTM Gara-Gara Sariawan, Nikita Willy Curhat Jadi Belajar Hal Baru Tentang Ini
Tiga permasalahan itu yakni kurang gizi dengan 21,6% anak Indonesia alami stunting. Lalu defisiensi mikronutrien, dengan 95,5% anak Indonesia kekurangan asupan vitamin dan mineral dari buah dan sayuran. Terakhir, masalah obesitas dengan 3,5% anak Indonesia alami kelebihan berat badan.
"Keberhasilan pengembangan produk berbasis temulawak ini tentu tidak lepas dari peranan tim riset dan pengembangan yang dilakukan dalam menjaga setiap proses produksinya dengan baik, mulai dari pemilihan bahan baku, formulasi, sampai ke pengujian ilmiah. Produk-produk SOHO menggunakan temulawak kualitas tinggi yang terstandar (standardized curcuma)," timpal Dr. Raphael yang juga mewakili SOHO meraih penghargaan Karya ANak Bangsa 2023 oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes RI).