Waspada Vertigo Mendadak yang Berpotensi Gejala Stroke, Ini Saran Dokter

Riki Chandra Suara.Com
Rabu, 08 November 2023 | 17:07 WIB
Waspada Vertigo Mendadak yang Berpotensi Gejala Stroke, Ini Saran Dokter
Seorang perempuan sedang mengalami vertigo. [Shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Keluhan vertigo disertai nyeri kepala dan terjadi mendadak bisa dikaitkan dengan penyakit yang mengarah kepada gejala awal stroke. Hal itu dinyatakan dokter spesialis saraf (neurologi) RS Cipto Mangunkusumo, dr. Dinda Dafiri Sp.N(K).

"Jadi ada keluhan berputar, ada keluhan kepala berdenyut, terasa berat kemudian kalau ada gejala lain biasanya berputar, merasa mual atau muntah," ucap Dinda, Rabu (8/11/2023).

Menurut Dinda, gejala lain seperti pandangan menjadi buram atau berganda, ada rasa kebas di sekitar wajah atau mulut, kelemahan dan kesemutan di satu sisi dan mata bergerak sendiri, dikategorikan gejala vertigo yang mengarah stroke karena menyerang otak dan terjadi mendadak.

Dokter lulusan Universitas Indonesia ini menjelaskan vertigo bukanlah suatu penyakit namun suatu gejala yang bisa mengarah pada penyakit lain.

Vertigo adalah sensasi yang salah dan adanya perasaan ruangan berputar padahal tidak sedang dalam keadaan bergerak.

Vertigo seringkali menyerang saraf keseimbangan di dalam telinga tengah yang masih dikategorikan jinak, sampai pusat otak baik otak besar maupun batang otak yang menjadi gejala stroke.

Jika mengalami serangan vertigo hebat di rumah, Dinda menyarankan untuk tetap duduk atau berbaring. Jika rasa pusing terasa lebih hebat, disarankan untuk membuka mata dan melihat fokus ke satu titik agar sensasi berputar lebih singkat.

"Posisinya jangan bergerak sampai keluhan berputarnya ada perbaikan, kalau nggak perbaikan dalam satu hari dan bolak balik timbul disarankan ke dokter," ucap Dinda.

Dinda mengatakan vertigo bukan suatu penyakit yang bisa hilang atau sembuh dengan mengonsumsi obat. Jika keluhan vertigo terjadi terus menerus, ia menyarankan segera ke dokter spesialis saraf untuk diketahui lebih lanjut penyebab vertigo.

Jika vertigo dengan masalah di saraf keseimbangan di telinga, akan ada terapi khusus yaitu dengan gerakan. Pasien akan diberikan gerakan terapi memutar benda di atas kepala.

Pasien juga bisa melakukan terapi di rumah dengan mencari gerakan yang ada di internet dan dilakukan tiga kali sehari masing-masing lima kali gerakan. Terapi ini rutin dilakukan selama dua minggu meskipun sudah tidak ada keluhan dengan tujuan tubuh bisa beradaptasi terhadap sensasi berputar.

"Kalau vertigo sifatnya berulang disarankan ke dokter ditentukan vertigonya dari penyakit apa, dan tata laksana dan terapinya sesuai dengan keluhannya. Kalau berulang terus satu hari tiga kali bisa jadi stroke," ucap Dinda.

Konsumsi makanan sehat dan hindari konsumsi gula, garam dan lemak yang berlebihan jika vertigo yang dialami merupakan gejala stroke. (Antara)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI