Suara.com - Sebuah video memperlihatkan kondisi Warsini, Tenaga Kerja Wanita (TKW) asal Madiun, Jawa Timur yang memprihatinkan setelah memakai behel abal-abal di tempat sembarangan viral di TikTok.
Diunggah akun @lolita6428 itu menyebut, Warsini yang saat itu sedang bekerja di Taiwan harus mengalami infeksi otak. Kini kondisinya terlihat kritis terbaring di rumah sakit kawasan Taichung.
Dalam video itu terlihat seorang pasien wanita yang terbaring di tempat tidur. Saat mulutnya dibuka, behel di giginya terlihat sudah tidak dalam kondisi baik. Ia terlihat setengah sadar dengan selang dihidungnya.
Disebutkan, Warsini baru saja operasi otak, hingga rambutnya terlihat botak. Saat ini bahkan matanya tak bisa melihat sebelah. Semua itu disebabkan hanya karena dirinya memasang behel di tempat sembarangan, bukan pada ahlinya.
Baca Juga: Dua Anak Hary Tanoe Terciduk Like Postingan Gal Gadot Soal Israel, Begini Klarifikasinya
"Akibat pasang behel ke tempat praktik ilegal alias dokter abal-abal, ini saudara Warsini harus mengalami infeksi operasi otak dan mata sebelah nggak bisa melihat," tulis video tersebut seperti dikutip Suara.com Kamis (2/10/2023).
Video ini menulis jika hal tersebut dapat dijadikan pelajaran oleh banyak orang yang ingin memasang behel, agar tak tergiur dengan harga yang murah.
Ya, tren behel yang kian marak disalahgunakan oleh oknum yang mengaku bisa membenahi struktur gigi dengan behel meskipun tanpa harus ke dokter. Mulai dari oknum tukang gigi, hingga ke karyawan salon.
Ditinjau dari akun Instagram @korbantukanggigi, setidaknya ada ratusan kasus penyalahgunaan behel oleh para oknum nakal yang akhirnya menimbulkan berbagai kasus penyakit baru.
Lantas, seperti apa bahayanya menggunakan behel bukan dengan ahlinya? Simak selengkapnya!
1. Dapat merusak letak dan fungsi gigi
Behel setidaknya terdiri dari kawat, bracket, dan karet yang sistem kerjanya saling berkesinambungan satu dengan yang lain. Masing-masing bracket dan karetnya memiliki fungsi masing-masing yang dapat memberikan tekanan pada gigi, sehingga perlahan struktur giginya bergerak.
Namun, pada banyak kasus behel abal, pemasangan bracket dan karetnya banyak menyelahi aturan, bahkan cenderung membahayakan penggunanya. Hal ini tentu karena si tukang pasang behel palsu itu tidak mengerti kebutuhan gigi pasiennya, dan main pasang saja. Disadur dari situs Klikdokter.com, behel yang dipasang secara tidak tepat dapat merusak letak dan fungsi gigi yang sebenarnya.
2. Risiko infeksi dan pendarahan pada gusi
Bukan hanya berpotensi merusak letak dan fungsi gigi, menggunakan behel dengan serampangan alias asal-asalan bisa berisiko mengalami infeksi dan pendarahan pada gusi. Hal ini, karena kawat yang tidak disanggah dengan benar dan tepat dapat terlepas dan melukai gusi. Tidak hanya itu, gigi yang bergeser tidak sesuai dengan yang seharusnya juga bisa memicu posisi gigi dan gusi yang abnormal yang pada akhirnya dapat memicu gusi bengkak hingga bernanah.
3. Membuat gigi goyang hingga terlepas
Behel secara harfiah akan memberikan tarikan, tekanan, dan pergeseran pada mulut. Maka, kita tidak bisa semena-mena main tempel saja. Bayangkan jika alat yang ditempel di gigi taringmu ternyata memberikan tekanan ke atas? Atau gigi depanmu yang ternyata makin tertarik di kedalam atau sebaliknya. Semua ada ilmunya. Jika tidak sesuai, seluruh gigi serimu bisa goyang hingga tanggal loh. Ilmu ortodonti penting dalam tindakan medis untuk menempel kawat gigi, kalau tidak diperhatikan, maka dapat mengakibatkan gigi akan mekar dan lama-lama bisa lepas dari rahangnya. Bukannya keren, malah menyakitkan jadinya.
4. Tidak terjamin higienitasnya
Memasang behel di dokter gigi sudah pasti terjamin higienitasnya. Mulai dari sarung tangan, APD lengkap, hingga seluruh alat medis yang sudah disterilkan sebelum memulai perawatan. Namun, berbeda halnya dengan di tukang gigi atau salon yang kebanyakan masih alakadarnya. Bahkan, oknum petugas salon behel nakal banyak yang membaringkan tubuh pasiennya di atas karpet dan bantal, sejajar dengan pasien lain. Pun, dengan si 'dokter gadungannya' yang jarang membersihkan alat dan mengenakan sarung tangan serta masker. Kebayang joroknya?