Kasus Cacar Monyet di Indonesia Terkonfirmasi 7 Orang, Waspadai Penulasan Lewat Aktivitas Seksual!

Minggu, 22 Oktober 2023 | 20:54 WIB
Kasus Cacar Monyet di Indonesia Terkonfirmasi 7 Orang, Waspadai Penulasan Lewat Aktivitas Seksual!
Lesi cacar monyet. (Elements Envato)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kementerian Kesehatan RI, kembali mengonfirmasi adanya kasus positif monkeypox alias cacar monyet di Jakarta pada 14 Oktober 2023. Berdasarkan keterangan Direktur Surveilans dan Kekarantinaan Kesehatan, dr. Achmad Farchanny Tri Adryanto, MKM, saat ini di Indonesia telah terkonfirmasi positif 7 kasus cacar monyet.

Sebelumnya, cacar monyet hanya terkonfirmasi 1 kasus pada Agustus 2022. Namun, pada 12 Oktober lalu, terdapat kasus mencurigakan dugaan cacar monyet. Setelah dilakukan tes, ternyata konfirmasi positif hingga berkembang menjadi 7 kasus saat ini.

“20 Agustus 2022 1 kasus, hingga 12 Oktober 2023, di puskesmas di DKI menemukan kasus yang mencurigakan kemudian ditindaklanjuti dengan pengambilan spesimen. Pada 13 Oktober sore hasilnya positif monkeypox,” ucap dr. Farchanny dalam webinar Kesiapsiagaan Penanganan Kasus Monkeypox, Minggu (22/10/2023).

“Semenjak itu, hingga 21 Oktober kemarin positif ada 7, 3 suspek, 1 probable, 1 discarded atau negatif,” sambungnya.

Baca Juga: Catat! Ini Gejala dan Risiko Cacar Monyet yang Mewabah di Jakarta

Sebab adanya kasus positif ini, masyarakat harus bisa waspada dan mengenali penularan serta gejala-gejala jika terjadi cacar monyet. Dokter spesialis dermatovenereologi dan estetika, dr. Ni Luh Putu Pitawati, Sp.KK menjelaskan, penularan cara monyet ini biasa terjadi melalui adanya kontak kulit dan hubungan seks.

Tabung mini hasil pengujian yang bertanda "positif dan negatif virus cacar monyet" terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada Senin (23/5/2022). [Dok.Antara]
Tabung mini hasil pengujian yang bertanda "positif dan negatif virus cacar monyet" terlihat dalam ilustrasi yang diambil pada Senin (23/5/2022). [Dok.Antara]

“Monkeypox menyebar dengan adanya kontak langsung kulit ke kulit atau membran ke membran termasuk saat berhubungan seks, seperti saat berciuman, sentuhan, seks oral, atau penetrasi,” ucap dr. Putu.

Penularan juga bisa terjadi melalui plasenta dari ibu ke jantin. Hal ini membuat anak yang lahir tertular cacar monyet.

Sementara itu, untuk penularan sendiri biasanya terjadi pada beberapa waktu usai adanya kontak. Kalau terinfeksi akan ada beberapa gejala di fase akut dan erupsi. Berikut beberapa gejala yang mungkin timbul.

1. Fase akut

Baca Juga: Monkeypox Ditemukan di Jakarta Tapi Kemenkes Respons Lebih Santai, Ternyata Ini Alasannya

Pada fase biasanya terjadi sekitar 0-5 hari. Pada kondini, ini pasien akan alami berbagai gejala di antaranya:

  • Demam
  • Sakit kepala
  • Limfadenopati atau pembengkakan kelenjar getah bening
  • Nyeri punggung
  • Nyeri otot
  • Kelelahan yang terus menerus
  • Masalah pernapasan, mulai dari sakit tenggorokan, hidung tersumbat hingga batuk.

2. Fase erupsi

Pada fase erupsi, biasanya terjadi sekitar 1-3 hari. Kondisi ini akan timbul berbagai gejala di antaranya:

  • Munculnya ruam atau lesi pada kulit.
  • Adanya perubahan lesi menuju stadium makula, papula, vesikel, pustula, hingga, krusta, hingga rontok.
  • Kondisi lesi ini akan bertahan dan hilang sekitar 3 minggu.

Lesi yang muncul juga bisa timbul di beberapa area seperti mulut, tangan, kaki, wajah, bahkan penis hingga anus. Oleh sebab itu, setiap orang harus waspada jika adanya muncul gejala cacar monyet yang dialami.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI