Suara.com - Kanker payudara merupakan salah satu kanker terbanyak pada perempuan selain kanker leher rahim. Dan bulan Oktober pun didedikasikan untuk diperingati sebagai Bulan Kesadaran Kanker Payudara.
Di bulan ini, Maxx Coffee bekerjasama dengan Yayasan Kanker Payudara Indonesia (YKPI) mendorong perempuan Indonesia untuk lebih peduli terhadap teman atau orang sekitar yang terkena kanker payudara supaya mereka tidak merasa sendiri saat sedang dalam proses pengobatan.
Kanker payudara sendiri bisa menyerang setiap perempuan di usia berapa pun. Itu sebabnya, sangat penting untuk mengenali gejalanya sedini mungkin.
Menurut Dr. dr. Samuel J. Haryono, Sp.B (K) Onk dalam konferensi pers Show You Care Be Aware yang diadakan MAXX Coffee bersama Yayasan Kanker Indonesia, ada dua hal yang bisa dilakukan para perempuan untuk mendeteksi kanker payudara sejak dini, yaitu SADARI dan SADANIS.
SADARI merupakan pemeriksaan payudara sendiri yang bisa dilakukan tanpa memerlukan alat-alat khusus. SADARI dilakukan dengan meraba dan melihat payudara sendiri, terutama di 7-10 hari setelah menstruasi setiap bulannya.
Dengan SADARI, bisa diketahui bila ada benjolan atau perubahan pada payudara sedini mungkin.
Sedangkan SADANIS, menurut dr. Samuel, merupakan pemeriksaan payudara secara klinis yang dilakukan oleh tenaga kesehatan.
SADANIS dapat dilakukan bersamaan ketika perempuan melakukan medical check up, yang dapat meliputi: mammografi, USG payudara, MRI, PET Scan, dan biopsi.
Lalu, apa yang diharapkan dari SADARI dan SADANIS ini? Menurut dr. Samuel, SADARI dan SADANIS diharapkan bisa segera menemukan kanker pada stadium yang lebih dini. Hal ini dapat meningkatkan peluang kesembuhan hingga 80-90%.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Tes Genomik dan 5 Jenisnya untuk Cegah Kematian Kanker Payudara
Tak hanya gejala berupa benjolan yang harus diwaspadai, tetapi juga tanda lainnya seperti perubahan tekstur kulit, keluarnya cairan dari puting, dan lainnya.