Suara.com - Akhir-akhir ini seringkali banyak keluhan dari masyarakat mengenai suhu udara panas ekstrem yang terasa lebih panas dari biasanya. Bahkan, sebab hal ini juga membuat beberapa orang malas untuk melakukan aktivitas di luar rumah.
Rupanya, 2023 sendiri kemungkinan menjadi tahun terpanas yang pernah terjadi sepanjang sejarah manusia. Hal ini karena cuaca panas tidak hanya dirasakan di Indonesia, melainkan berbagai negara di dunia.
Melansir Phys, suhu panas ini diketahui membuat berbagai benua Asia, Amerika, Afrika, hingga Eropa alami kekeringan hingga kebakaran hutan. Wakil Direktur Copernicus Climate Change Services (C3S), Samantha Burgess menjelaskan, tiga bulan ini menjadi suhu terpanas yang pernah terjadi di dunia.
Bahkan, rata-rata suhu panas secara global diperkirakan mencapai 16,77 derajat celsius. Hal ini melampaui suhu terpanas pada 2018 yaitu 16,48 derajat celsius. Hal tersebut membuat banyaknya kerusakan iklim yang terjadi di berbagai belahan dunia.
Gelombang panas yang muncul disertai polusi juga membuat masyarakat alami berbagai masalah kesehatan. Bahkan, tidak sedikit masyarakat yang alami berbagai penyakit sebab suhu panas.

Sebab hal tersebut, pentingnya untuk masyarakat selalu menjaga kesehatannya. Dalam menjaga kesehatan ini juga bisa dilakukan dengan cara-cara untuk membuat tubuhnya selalu sehat. Lantas hal apa saja yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan disaat suhu udara panas?
Melansir Greegeneration Foundation, berikut terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kondisi kesehatan di tengah suhu udara panas.
1. Menjaga diri dari paparan sinar matahari
Seseorang dapat menghindari sebisa mungkin papara sinar matahari. Sinar UV matahari dapat membuat masalah bagi kesehatan kulit, masalah mata, hingga kanker kulit.
Baca Juga: Efek Cuaca Panas, Ikan Kakap Merah Terdampar di Pesisir Pantai Pangandaran
Untuk itu, seseorang diharapkan sebisa mungkin tidak terlalu banyak beraktivitas di bawah sinar matahari. khususnya dari jam 10 sampai jam 2 siang. Kalaupun melakukan aktivitas di bawah sinar matahari, diharapkan memakai tabir surya alias sunscreen untuk melindungi kulit.