Polusi Udara Masih Merajalela, Dokter Berikan Tips Pertolongan Pertama Saat Anak Kena ISPA

Minggu, 01 Oktober 2023 | 07:30 WIB
Polusi Udara Masih Merajalela, Dokter Berikan Tips Pertolongan Pertama Saat Anak Kena ISPA
Pasien anak dengan gejala batuk dan sesak antre memeriksakan diri di Poli Batuk dan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) di Puskesmas Mampang Prapatan, Jakarta, Rabu (23/8/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Saat ini polusi udara Jakarta dan sekitarnya masih merajalela. Anak-anak sebagai salah satu kelompok usia paling berisiko terserang ISPA (infeksi salura pernapasan akut (ISPA) perlu mendapat perhatian khusus. Jika kena ISPA, pertolongan pertama apa yang perlu dilakukan?

Dokter Spesialis Anak RSIA Family & RSIA Grand Family, dr. Handoko Lowis, SpA menjelaskan polusi udara disebut akut karena berlangsung hingga 14 hari, meskipun untuk beberapa penyakit yang termasuk ISPA, proses ini berlangsung lebih dari 14 hari.

"Penyebab utama terjadinya infeksi saluran pernapasan bawah adalah bakteri, sebagai contoh Streptococcus Pneumonia yang di banyak negara merupakan penyebab paling umum pneumonia," ujar dr. Handoko beberapa waktu lalu di Kemang, Jakarta Selatan, Sabtu (39/9/2023).

ISPA adalah infeksi yang menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas mulai dari hidung hingga alveoli, termasuk adneksa yakni struktur tambahan suatu organ, seperti sinus pada hidung, rongga telinga tengah pada telinga, dan pleura pada paru. Disebut akut karena infeksi Penyebab ISPA.

ilustrasi ISPA pada anak (freepik.com)
ilustrasi ISPA pada anak (freepik.com)

Adapun gejala ISPA yang perlu diwaspadai yakni demam, pusing, lemas, tidak nafsu makan, muntah, suara nafas ngorok, nyeri dada, sesak nafas, kurang oksigen dan dapat berlanjut pada gagal napas apabila tidak mendapat pertolongan, bahkan dapat mengakibatkan kematian.

"Biasanya batuk, pilek, atau sakit tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya dalam jangka waktu 1 hingga minggu tanpa harus melakukan pengobatan atau cukup dengan minum obat dari rumah," papar dr. Handoko.

Namun dr. Handoko mengingatkan jika gejala yang dirasakan tak kunjung hilang atau bahkan mulai mengganggu ritme napas dan menyebabkan sesak napas, segera temui dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut.

"Dokter dapat mendiagnosa ISPA hanya melalui pemeriksaan fisik dengan menanyakan gejala, serta melihat langsung kondisi fisik dari pasien yang bisa meliputi pemeriksaan kondisi hidung, telinga, hingga tenggorokan untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi," beber dr. Handoko.

Adapun pertolongan pertama ISPA pada anak yang bisa dilakukan, yaitu sebagai berikut:

Baca Juga: Cegah Penyakit Jantung Bawaan Pada Anak Bisa Dilakukan Sebelum Hamil, Begini Kata Dokter

1. Berikan obat penurun demam atau pemberian kompres apabila demam.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI