Suara.com - Kanker prostat merupakan salah satu penyakit yang masih menjadi misteri dalam dunia medis. Penyebab pasti terjadinya kanker prostat hingga kini masih belum diketahui secara pasti.
Hingga kini yang baru diketahui itu adalah faktor resiko yang bisa meningkatkan terjadinya kanker prostat itu. Karena itu informasi terkait isu yang menyatakan bahwa air galon guna ulang itu bisa menyebabkan penyakit kanker prostat sangat diragukan.
Dr. Muhammad Royanul Firdaus, seorang Dokter Spesialis Urologi, menjelaskan bahwa resiko kanker prostat lebih tinggi pada orang berkulit hitam yang mengonsumsi banyak daging merah. Namun, penyebab langsungnya tetap belum terungkap.
Ia menjelaskan, bahwa gejala kanker prostat bervariasi, mulai dari tanpa gejala hingga keluhan sulit buang air kecil. Diagnosa biasanya berdasarkan faktor risiko. Namun, belum ada penelitian yang menemukan penyebab langsung kanker prostat.
Baca Juga: Sesama Pejuang Kanker, Ini Pesan Aldi Taher Buat Vidi Aldiano
Pernyataan yang menyebut bahwa air galon yang digunakan ulang dapat menyebabkan kanker prostat disangkal oleh Dr. Royanul.
“Sebab, hingga kini penyebab pastinya masih belum diketahui,” kata dia.
Untuk pengobatan kanker prostat, metodenya dapat disesuaikan dengan tingkat keparahan dan kondisi pasien. Ini termasuk operasi, radioterapi, terapi hormon, kemoterapi, dan krioterapi.
Upaya pencegahan kanker prostat melibatkan pola makan sehat, berhenti merokok, membatasi konsumsi alkohol, dan berolahraga rutin.
Beberapa gejala kanker prostat termasuk kesulitan buang air kecil. Namun, kanker ini biasanya berkembang perlahan, sehingga pasien mungkin tidak menyadari gejalanya selama bertahun-tahun.
Bahan BPA dalam kemasan plastik Polikarbonat juga tidak terbukti menyebabkan kanker menurut Prof. Aru Wisaksono Sudoyo. Oleh karena itu, tidak perlu khawatir mengonsumsi air minum dalam galon guna ulang. Kementerian Kesehatan RI bahkan mendorong masyarakat untuk minum air putih yang cukup setiap hari.
Prof. Aru menjelaskan salah satu cara untuk mencegah kanker adalah dengan rajin minum air putih, menjalani gaya hidup sehat dengan berolahraga, dan mengonsumsi makanan bergizi. Dengan demikian, masyarakat dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif terhadap penyakit ini.