Kanker Paru Langka Ini Disebut Lebih Mematikan, Sejauh Mana Perkembangan Pengobatannya?

Senin, 11 September 2023 | 15:59 WIB
Kanker Paru Langka Ini Disebut Lebih Mematikan, Sejauh Mana Perkembangan Pengobatannya?
Kanker Paru-Paru (pexels.com)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kanker paru masih menjadi salah satu penyakit yang mengkhawatirkan di Indonesia. Penderitanya termasuk salah satu yang terbanyak. Bahkan, tidak sedikit dari penderitanya meninggal dunia, terlebih jika mengalami kondisi langka small cell lung cancer.

Presiden Direktur KGbio Sie Djohan mengatakan penyakit kanker paru ini tidak bisa dianggap remeh. Pasalnya, kondisi ini cukup mengkhawatirkan. Apalagi, untuk kasus small cell lung cancer, meski terjadi 10 persen secara global, kondisi ini justru lebih mematikan.

“Kanker paru termasuk salah satu kanker terbesar. Mungkin nomor satu atau dua setelah payudara, tapi cukup berbahaya, sementara untuk small cell lung cancer kontribusinya memang Cuma 10 persen secara global, tapi mematikan,” ucap Djohan dalam acara Penandatanganan Kerja Sama Kalbe dan Henius China Untuk Pasarkan Obat Terapi Kanker Paru, Senin (11/9/2023).

Ilustrasi kanker paru-paru (Freepik/freepik)
Ilustrasi kanker paru-paru (Freepik/freepik)

Djohan menjelaskan, alasan kanker paru ini cukup berbahaya dan mematikan karena selnya cukup pintar. Sel kanker ini bisa menyamar mengelabui sel darah putih. Hal tersebut yang sebabkan permasalahan serius.

“Jadi dalam hal ini kanker itu pintar, dia itu bisa kayak mengelabui sel darah putih kita. Jadi dia mengeluarkan satu molekul yang kalau ketemu sama sel darah putih kita,” jelasnya.

Melihat permasalahan tersebut, PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak perusahaan PT Kalbe Genexine Biologics (KGbio) bersama dengan Shangai Henlius Biotech, Inc (Henlius) berkolaborasi produksi obat terapi yang digunakan untuk bantu kasus penderita kanker paru, khususnya small cell lung cancer, yakni Serplulimab (HANSIZHUANG).

Obat ini merupakan produk antibodi monoklonal anti-PD-1 (mAb) baru dan dikombinasikan dengan kemoterapi untuk pengobatan small cell lung cancer. Dengan obat PD-1 ini, nantinya akan membantu kekeliruan sel kanker yang menyamar menjadi sel darah putih.

“PD-1 Jadi obat ini adalah obat yang bisa nutupin molekul itu. Begitu molekul itu ditutup, si kanker itu nggak usah nyamar lagi. Jadi dia akan dikenalkan oleh sel darah putih kita.  Jadi memanfaatkan sistem imun kita untuk melawan,” jelas Djohan.

Dengan begitu, obat tersebut akan membantu memperpanjang harapan hidup para pasien small cell lung cancer.

Baca Juga: 5 Tanaman Hias yang Dapat Digunakan sebagai Pengusir Nyamuk Alami

“Small cell lung cancer umur harapan hidupnya cukup pendek dalam hitungan bulan. Obat ini dibandingkan dengan yang saat ini standar yang dipakai itu bisa memperpanjang harapan hidupnya itu cukup signifikan. Ya saya rasa kita bisa katakan mungkin tambah sekian bulan,” jelasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI