dr. Johannes membenarkan jika ada beberapa kriteria ideal pasien bisa menjalani pengobatan batu ginjal ESWL, yaitu jika ukuran batu ginjal tidak lebih 2 centimeter, lebih dari itu maka dianggap terlalu besar dan tidak cukup dihancurkan hanya pakai ESWL.

"Karena ada risiko batu tidak pecah, apalagi kekerasan setiap batu ginjal komponennya beda-beda, ada batu asam urat dan batu kalsium. Pada kalsium ini yang lebih sulit pecah. Jadi kalau pasien tetap tidak mau dibedah atau operasi dan pakai ESWL kita tetap edukasi di awal tidak bisa menjanjikan satu kali sesi tembakan pecah langsung habis," jelas dr. Johannes.
Ia juga mengingatkan, pasien perempuan tetap boleh menggunakan metode ini jika alami masalah batu ginjal. Ini karana metode yang digunakan tidak menggunakan gelombang radiasi, sehingga meski posisi ginjal berdekatan dengan rahim dan alat reproduksi tetap tidak akan terpengaruh.
"Posisi ginjal itu ada di organ belakang, jadi sangat jauh dengan organ kewanitaan atau alat kelamin, jadi aman bagi lelaki maupun perempuan," lanjutnya.
Pengobatan Batu Ginjal Pakai BPJS Kesehatan
Dijelaskan Direktur Utama Rumah Sakit Royal Progress, dr. Ivan R. Setiadarma, MM saat ini pihaknya sudah bekerjasama dengan BPJS Kesehatan untuk bisa mengcover beberapa penyakit seperti batu ginjal.
Bahkan tindakan operasi dan ureteroskop sudah bisa dicover BPJS Kesehatan. Tapi dr. Ivan mengakui ESWL metode yang bisa menggunakan BPJS Kesehatan, lantaran metodenya yang baru.
"Tapi kita sedang ada rencana ke sana. Sejauh ini masih berproses ESWL bisa menggunakan asuransi umum, swasta atau biaya pribadi," papar dr. Ivan.
Adapun saat ini pihaknya memiliki penawaran menarik, biaya pengobatan batu ginjal tanpa operasi dan bedah ESWL mulai dari Rp 8,8 juta. Paket ini sudah termasuk pemeriksaan diagnosis, tindakan 3.000 kali tembakan hingga evaluasi hasil pengobatan batu ginjal.
Baca Juga: Sakit Batu Ginjal, Amanda Eks Pacar Mario Dandy Tak Akan Hadir Di Sidang David Ozora Pekan Depan