Bikin Deg-degan, Benjolan di Leher Benarkah Ciri Kanker dan Tumor? Ini Kata Dokter

Kamis, 07 September 2023 | 14:50 WIB
Bikin Deg-degan, Benjolan di Leher Benarkah Ciri Kanker dan Tumor? Ini Kata Dokter
Ilustrasi benjolan di leher. (freepik)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Memiliki benjolan di leher membuat orang ketakutan karena khawatir mengidap kanker atau tumor. Padahal tidak semua benjolan leher berbahaya loh, dan bisa saja gejala nodul tiroid. Penyakit apa itu?

Dijelaskan Konsultan Endokrin Metabolik Diabetes Eka Hospital BSD, dr. Dicky Levenus Tahapary, Sp.PD-KEMD, PhD benjolan di leher khususnya bagian tengah tidak selalu berarti kanker atau tumor tapi bisa jadi gejala awal nodul tiroid.

Nodul tiroid adalah benjolan padat atau berisi cairan yang terbentuk pada kelenjar tiroid. Penyakit ini menyebabkan adanya benjolan yang terasa keras atau lembek pada area leher. Kondisi ini umumnya bisa membuat kelenjar tiroid yang berperan besar menjaga sistem kekebalan tubuh tetap bekerja norma.

Ilustrasi kanker tiroid. (freepik)
Ilustrasi kanker tiroid. (freepik)

"Namun jika benjolan sudah membesar, ini bisa saja menyebabkan penekanan pada organ sekitar yang bisa mengakibatkan gangguan menelan atau gangguan suara sampai sesak nafas," ujar dr. Dicky melalui keterangan yang diterima suara.com, Selasa (5/9/2023).

Baca Juga: Daftar Obat dan Kosmetik yang Ditarik BPOM karena Mengandung Bahan Berbahaya Hingga Bisa Sebabkan Kanker

Tapi dr. Dicky mengingatkan, harus bisa memastikan benjolan ini tidak mengganggu hormon tiroid, karena jika  tidak bisa menyebabkan kondisi hipertiroid atau hipotiroid.

Selain itu karena nodul tiroid bisa bersifat jinak dan juga ganas seperti kanker, maka pemeriksaan benjolan di leher harus dilakukan sedini mungkin, meski tidak dibarengi gejala yang mengganggu.

Orang Berisiko Sakit Benjolan Leher

"Penyakit ini diketahui lebih sering dialami oleh wanita karena kelenjar tiroid berkaitan erat dengan hormon estrogen yang diproduksi oleh wanita. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa satu di antara delapan wanita dapat mengalami masalah pada kelenjar tiroidnya," papar dr. Dicky.

Berikut ini beberapa kriteria orang yang rentan terkena nodul tiroid:

Baca Juga: Dukung Anak Penderita Kanker Jalani Pengobatan, Yayasan Onkologi Anak Indonesia Resmikan Fasilitas Ini

  • Genetik, seseorang yang memiliki keluarga dengan riwayat nodul atau kanker tiroid.
  • Usia, orang dengan usia lanjut lebih dari 60 tahun.
  • Kekurangan yodium.
  • Riwayat paparan radiasi di area leher, seperti misalnya pasien yang telah menjalani radioterapi di area kepala dan leher.

Cara Memeriksa Benjolan Leher

Selain pemeriksaan fisik dan hormon tiroid oleh dokter, ada beberapa pemeriksaan yang bisa dilakukan untuk mendukung diagnosa apakah benjolan bersifat jinak atau ganas, yaitu:

1. USG tiroid

Pemeriksaan USG tiroid menggunakan gelombang ultrasonik untuk mengevaluasi benjolan kelenjar tiroid dan dilihat karakteristik detail dari benjolannya.

Beberapa karakteristik seperti ukuran benjolan, tingkat kepadatan benjolan, jelas tidaknya batas benjolan, ada tidaknya pengapuran, ada tidaknya pembuluh darah yang mensuplai benjolan dapat memberikan informasi mengenai risiko keganasan suatu benjolan tiroid.

2. FNAB dan BAJAH

Fine-needle aspiration biopsy (FNAB) atau Biopsy Aspirasi Jarum Halus (BAJAH) merupakan tindakan untuk mengambil beberapa sel dari benjolan kelenjar tiroid menggunakan spuit dengan jarum kecil. Sel-sel yang diambil kemudian akan dilihat di bawah mikroskop.

Tindakan sederhana ini dilakukan dengan panduan USG sehingga ujung jarum dapat diarahkan ke bagian benjolan tiroid yang dicurigai ganas dan aman untuk dilakukan. Akurasi diagnosis tindakan ini pun cukup tinggi.

3. Core needle biopsy

Tindakan ini prinsipnya serupa dengan FNAB, hanya saja menggunakan jarum yang lebih besar. Hal ini dilakukan agar sampel yang diambil lebih banyak dan jaringan yang dapat dilihat juga menjadi lebih luas.

Biasanya, tindakan ini perlu dilakukan ketika hasil FNAB masih belum konklusif sehingga diperlukan konfirmasi sebelum menentukan perlu tidaknya tindakan lebih lanjut untuk benjolan tiroidnya.

Tindakan ini bisa juga dilakukan di awal pada kondisi tertentu dimana dokter mencurigai kelainan khusus seperti limfoma atau kanker tiroid meduler atau tuberculosis.

Tindakan ini juga dilakukan dengan panduan USG sehingga aman untuk dilakukan. Tindakan ini memerlukan persiapan pemeriksaan darah sebelum tindakan. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI