Suara.com - Raffi Ahmad baru-baru ini mengungkap fakta mengejutkan tentang putra sulungnya Raftahar Malik Ahmad. Rupanya, bocah berusia 8 tahun tersebut pernah ditonjok teman sekolahnya.
Raffi Ahmad pun mengatakan perbedaan antara dirinya dan Nagita Slavina menghadapi masalah ini. Saat mendengar kabar tersebut, sebagai seorang ibu, sang istri tentu merasa sedih dan langsung menangis.
Sementara sebagai seorang ayah, Raffi Ahmad memilih untuk mengajak Rafathar berkomunikasi mengenai kejadian yang sebenarnya. Hal ini diceritakan oleh pria 36 tahun itu saat berbincang dengan Wendi Cagur di kanal YouTube WOY!.
"Rafathar kemarin ditonjok sama temennya di sekolah, gue langsung dapet email. Kalau Gigi kan langsung nangis, itu part gue (sebagai ayah) masuk. Dulu gue sama bokap gue juga jarang ketemu, tapi ada hal-hal tentang hidup yang sebagai bapak harus turun," ujar Raffi Ahmad dikutip pada Senin (3/9/2023).
Setelah mendapatkan penjelasan dari Rafathar, Raffi Ahmad lantas memberikan nasihat untuk putranya agar membela diri, yang mungkin akan berguna untuk sang putra di masa depan.
"Jadi pas kemarin Rafathar habis dipukul, gue cari momen ajak ngobrol, 'A kenapa gini, enggak pa, gini gini gini'," tutur presenter asal Bandung itu.
Menurut Raffi Ahmad, jika memang hatus memukul balik, hal tersebut diperbolehkan karena untuk melindungi diri sendiri. Namun ia memperingatkan kakak Rayyanza itu untuk tidak boleh memulai menyakiti orang lain lebih dulu.
"Akhirnya gue masukin (kasih nasihat) ke dia, 'Rafathar, Rafathar nggak boleh pukul orang. Tapi kalau ada orang yang pukul Rafathar, Rafathar harus bertahan, dan Rafathar harus membela diri Rafathar. Kalau memang harus pukul balik, serang balik nggak papa. Intinya kamu nggak boleh diinjek-injek dan kamu tidak boleh diintimidasi sama orang. Apalagi kalau kamu nggak salah'," imbuhnya.
Tepatkah Mengajarkan Anak Membalas Saat Dipukul Temannya?
Baca Juga: Rafathar Dipukul Teman Sekolahnya, Respons Raffi Ahmad Jadi Sorotan

Lantas, sudah tepatkah yang dilakukan Raffi Ahmad? Psikolog yang juga seorang pendidik, Najelaa Shihab justru mengatakan jika mengajarkan anak untuk membalas saat disakiti atau dirundung temannya bukanlah hal yang bijak untuk dilakukan.