Suara.com - Ketika dilahirkan, kondisi kulit bayi belum berkembang sempurna, dengan kata lain kulitnya masih terlindungi selimut pelindung lembut pertamanya yang disebut Vernix Caseosa atau lapisan keju. Lapisan berwarna putih ini ternyata merupakan pelembap alami untuk melindungi kulit bayi dari infeksi.
Fakta lain menyebutkan bahwa kulit bayi baru lahir sepertiga kali lebih tipis dari kulit orang dewasa, sehingga sangat sensitif dan rentan teriritasi. Hal ini disampaikan dokter spesialis anak, dr Ferdy Limawal, SpA.
Dia mengatakan, salah satu gangguan kulit yang sering terjadi pada bayi adalah ruam popok. Penyebabnya biasanya karena terlalu lama terpapar feses atau urine.
"Selain itu bisa jadi karena popok atau diaper yang digunakan bayi bahannya kurang lembut atau bahkan mengandung zat kimia berbahaya seperti pemutih dan pewangi," pungkas dr Ferdy dalam siaran pers yang Suara.com rangkum baru-baru ini.
Baca Juga: 5 Cara Ampuh Mencegah Penyakit Kulit pada Bayi, Orang Tua Wajib Tahu!
Dijelaskan lebih lanjut oleh dr Ferdy, meski ruam popok merupakan kasus yang umum terjadi dan tidak mengancam jiwa, tapi tetap harus segera diatasi dan diketahui penyebabnya, karena dapat menimbulkan infeksi.
“Infeksinya itu bisa menimbulkan luka disekitar lipatan paha dan bokong. Akibatnya bayi akan terus rewel karena merasa tidak nyaman. Nah, kalau terus-terusan rewel, tumbuh kembang si kecil bisa terganggu,” lanjut dr Ferdy.
Itu sebabnya, penting memilih produk yang tepat, aman dan terpercaya untuk si kecil. Terlebih produk yang berhubungan langsung dengan kulit bayi, seperti tisu basah dan popok sekali pakai atau diaper.
Berdasarkan data epidemiologi, secara global, prevalensi iritasi kulit akibat ruam popok atau diaper rash mencapai 16-65% lho. Adapun kasus tertinggi biasanya terjadi pada bayi usia 6-12 bulan.
Berangkat dari masalah tersebut, dr Ferdy menyarankan untuk memilih popok atau diaper bayi yang bebas dari bahan kimia berbahaya. Kemudian jika sering menggunakan tisu basah untuk membersihkan kulit bayi, baik saat mengganti popok atau membersihkan tangan dan mulutnya sesudah makan, maka pastikan juga tisu basah yang digunakan terbuat dari bahan yang aman dan bebas pewangi.
Baca Juga: 5 Kesalahan Memilih Celana dalam yang Penting untuk Anda Ketahui
“Intinya, pastikan semua produk yang bersentuhan dengan kulit bayi itu aman alias bebas dari bahan kimia berbahaya, terutama bebas dari chlorine atau pemutih, yang dalam jangka waktu panjang bisa memicu timbulnya kanker. Akan lebih baik lagi jika produk yang dipilih terbuat dari bahan organik,” tegas dr Ferdy lagi.
Produk Bayi Premium Organik
Oleh karena itu, kebutuhan popok atau diaper bayi dan tisu basah berbahan organik yang bebas dari bahan kimia berbahaya menjadi kebutuhan saat ini. Karenanya, diaper dan tisu basah premium organik asal Australia dengan merek Offspring hadir untuk menjawab kebutuhan tersebut.
Produk ini sudah mendapstkan sertifikat organik, produk Offspring juga banyak mendapatkan sertifikat resmi lain. Mulai dari Australian Certified Toxic Free, Australian Allergy Certified, Pediatrician Approved, sampai Dermatest Certified dengan rating yang sangat baik.
"Terkadang orang awam berpikir bahwa bahan natural itu sama dengan bahan organik. Faktanya berbeda, Kalau terbuat dari bahan organik, sudah pasti bebas dari zat kimia berbahaya, karena tidak mengandung pestisida dan zat beracun lainnya,” jelas Anthony Santoso, Country Manager PT Alami Natura Abadi, distributor resmi Offspring di Indonesia.
Di samping terbuat dari bahan organik, produk ini juga dipastikan tidak mengandung pemutih maupun pewangi. Tak sampai disitu, produk ini khususnya diaper juga memiliki desain yang lucu, kekinian dan pastinya instagrammable, sehingga mampu membuat si kecil tampil lebih menggemaskan.
Rencananya acara peluncuran perdana Offspring akan diadakan di Jakarta, tanggal 7 September 2023.