Transformasi BPJS Kesehatan, Dulu Dicaci Kini Dicari

Ummi Hadyah Saleh Suara.Com
Kamis, 31 Agustus 2023 | 15:59 WIB
Transformasi BPJS Kesehatan, Dulu Dicaci Kini Dicari
Ilustrasi BPJS Kesehatan. (BPJS Kesehatan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Hampir sebagian masyarakat di Indonesia menggunakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Dimana dalam program pemerintah ini, masyarakat hanya membayarkan iuran sesuai yang dikehendaki setiap bulannya. Sementara bagi yang tidak mampu, pemerintah membebaskan biaya iuran BPJS lantaran masuk dalam kategori peserta BPJS Kesehatan Penerima Bantuan Iuran atau PBI.

Manfaat BPJS Kesehatan sendiri sudah banyak dirasakan masyarakat yakni bisa mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap baik di Puskesmas, klinik hingga rumah sakit.

Banyak juga masyarakat yang sangat terbantu dengan adanya program BPJS Kesehatan. Selain tidak mengeluarkan biaya yang besar, masyarakat juga merasa mendapatkan banyak kemudahan dengan adanya layanan dari BPJS Kesehatan.

Afni Jameela, warga Bekasi mengaku kerap menggunakan BPJS Kesehatan baik untuk dirinya, suami hingga ketiga anaknya.

Baca Juga: Anies Ditagih Mahasiswa UI soal Utang TKD PNS, Pemprov DKI: Sudah Dibayar

Ia sendiri sudah merasakan kemudahan layanan BPJS Kesehatan yang didapat dan tak perlu mengeluarkan biaya besar selama dirawat di rumah sakit.

"Aku sudah mendapatkan banyak kemudahan pakai BPJS," ujar Afni saat berbincang kepada Suara.com, Kamis (31/8/2023).

Kemudahan layanan kesehatan BPJS Kesehatan yang ia dapat diantaranya yakni langsung mendapatkan penanganan cepat saat hendak ke IGD rumah sakit tanpa perlu mendatangi fasilitas kesehatan (faskes) I. Afni menceritakan ia dan kedua anaknya pernah dirawat di rumah sakit memakai BPJS Kesehatan karena sakit demam berdarah atau DBD 

"Waktu itu sih pas darurat itu nggak ke faskes, jadi kita langsung ke rumah sakit. Pas di rumah sakit itu langsung ditangani, paling ada  satu orang dari keluarga yang mengurus administrasinya dan lain-lain," ucap Afni

Selain itu kemudahan layanan BPJS Kesehatan yang didapat Afni yakni hanya menunjukkan KTP saat ingin berobat di fasilitas kesehatan ataupun rumah sakit.

Baca Juga: Timnas Indonesia U-23 Masih Belum Berkumpul, 2 Rivalnya Sudah Tancap Gas Persiapan Kualifikasi Piala Asia U-23 2024

"Pernah ketinggalan kartu BPJS dan HP mati jadi nggak bisa buka aplikasi mobile JKN, tinggal nunjukin KTP pas di rumah sakit dan cuma ditanyain pernah berobat disini atau dirawat, habis itu langsung ditangani sama mereka pihak rumah sakit,'" tutur Afni

Selain itu Afni mengaku bersyukur dengan adanya BPJS Kesehatan lantaran sangat membantu dirinya saat melahirkan di rumah sakit dan tak mengeluarkan biaya apapun. Bahkan putrinya saat lahir ketika itu sempat masuk ke ruang NICU (Neonatal intensive care unit) atau ruang perawatan intensif di rumah sakit selama 11 hari dan tanpa dikenakan biaya apapun.

"Pas lahiran, anak aku waktu baru lahir langsung masuk ruang nicu 11 hari menggunakan BPJS gratis. Benar-benar membantu banget adanya BPJS. I love You BPJS," tutur Afni

Senada dikatakan Afni, Risma warga Bekasi juga merasakan banyak manfaat dan sangat terbantu dari program BPJS Kesehatan. Ia mengatakan proses penggunaan fasilitas BPJS tak serumit yang ia bayangkan.

"Sangat membantu banget sih dan nggak seribet itu waktu pakai layanan BPJS," tutur Risma.

Ia mengatakan anak dan orangtuanya memakai program BPJS untuk kesehatannya baik itu rawat inap ataupun rawat jalan. Karena itu mengaku bersyukur mendapatkan kemudahan layanan di rumah sakit, sehingga tak mengeluarkan biaya banyak. 

"Ini sudah kepakai untuk diri sendiri. Untuk anak sama orangtua juga pakai BPJS. Nyokap ada penyakit diabetes. Dan kemarin sudah kena ke mata. Jadi kemarin sempat operasi mata, dan alhamdulillah semua dicover sama BPJS," kata Risma.

Ilustrasi BPJS Kesehatan
Ilustrasi BPJS Kesehatan

Hal yang sama dikatakan Ahmad Faiz, warga Rawamangun Jakarta Timur. Ia mengaku sangat terbantu dengan adanya program BPJS Kesehatan. Terlebih untuk pengobatan sang putri yang mengidap penyakit Talasemia.

"Aku selalu pakai BPJS. Kebetulan nge-bantu aku banget untuk biaya berobat anakku yang dicover BPJS untuk pengobatan Talasemia untuk anakku," kata Faiz.

Ia pun mengungkapkan kemudahan yang ia dapatkan saat pelayanan BPJS Kesehatan yakni hanya menunjukkan aplikasi mobile JKN kepada petugas di rumah sakit. Sehingga kata dia memudahkan pasien BPJS Kesehatan yang ingin berobat tanpa harus mencari kartu atau kembali ke rumah.

"Kalau nggak bawa kartu tinggal buka aplikasi BPJS aja, kan ada kartu digital kita di situ," tutur Faiz.

Selain itu Faiz mengatakan bahwa dirinya juga merasa mendapatkan kemudahan layanan BPJS Kesehatan saat ingin berobat untuk rujukan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo.

"Untuk proses rujukan juga sekarang yang pasien Talasemia bisa dari faskes tingkat 1 langsung ke RSCM. Nggak perlu muter ke RS yang biasa dulu," ungkap Faiz.

Adapun prosedur layanan BPJS Kesehatan kini tentunya berbeda dari dulu. Dimana dulu banyak masyarakat tidak puas dengan layanan BPJS yg dinilai justru merepotkan. Contohnya saja, dulu untuk bisa menggunakan BPJS kesehatan masyarakat harus membawa kartu BPJS atau menunjukkan mobile JKN dan jika tidak pasien dirawat dengan tarif pasien umum.

Sementara saat ini, pasien BPJS Kesehatan yang tidak membawa kartu BPJS Kesehatan atau tak bisa menunjukkan mobile JKN, hanya cukup menunjukkan KTP untuk bisa berobat.

Hal tersebut membuat masyarakat yang semula tak pakai BPJS Kesehatan, kini ramai-ramai memakai program Jaminan Kesehatan Nasioanal (JKN) milik pemerintah itu.

Tak hanya dirasakan di Pulau Jawa, Nur warga Adonara, NTT juga merasakan kemudahan layanan kesehatan yang sama menggunakan BPJS Kesehatan. Ia mengatakan dirinya cukup membawa KTP jika tidak membawa kartu BPJS Kesehatan.

"Alhamdulillah nggak ribet kalau ketinggalan bisa KTP untungnya, jadi nggak perlu pulang lagi ambil kartunya," kata Nur melalui sambungan telepon.

Karena itu ia merasa sangat  terbantu  dengan adanya BPJS Kesehatan.

"Alhamdulillah sih BPJS sangat membantu aku, jadi kalau ke faskes lupa bawa kartu BPJS Kesehatan, tinggal bawa KTP aja," papar Nur.

Selain itu, Nur mengaku sebelumnya tak memakai BPJS Kesehatan. Namun Nur memutuskan memakai BPJS Kesehatan mengingat banyak manfaat dan kemudahan yang bisa didapat jika satu waktu dirinya membutuhkan pelayanan kesehatan yang tidak terduga.

"Awalnya nggak pakai, terus jadinya pakai BPJS, takut ada apa-apa sih kan kita nggak tahu, kalau punya BPJS kan jadi lebih tenang aja kalau mau ke layanan fasilitas kesehatan," tandasnya.

Sebelumnya Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan bahwa penggunaan KTP sebagai syarat berobat di fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes) sudah berlaku di seluruh wilayah Indonesia, termasuk yang belum berstatus Universal Health Coverage (UHC).

"Di Indonesia sudah bisa berobat pakai KTP dari Sabang sampai Merauke," ujar Ghufron Mukti kepada wartawan dalam sebuah konferensi pers beberapa waktu lalu.

Kata Ghufron, masyarakat hanya menunjukkan NIK dan tak perlu membawa fotokopi kartu JKN saat berobat. Hal tersebut kata Ghufron berlaku di seluruh wilayah Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI