Suara.com - Dokter Spesialis Paru menjelaskan polusi udara bisa menyebabkan lanjut usia (lansia) lebih rentan terinfeksi tuberkulosis (TB). Ini karena polusi udara di Jakarta menurunkan kekebalan tubuh lansia. Lantas gimana cara mencegahnya?
Dokter Spesialis Paru dan Pernapasan Eka Hospital Pekanbaru, dr. Zulkarnain Barasila, Sp.P menjelaskan selain infeksi saluran pernapasan atas atau ISPA, TBC juga rentan menyerang lansia.
"Kelompok usia 55 tahun ke atas atau bisa kita sebut orang lanjut usia (lansia) ternyata lebih rentan terhadap infeksi TB? Bahkan meski kondisi udara baik-baik saja, risiko penularan TB pada lansia tetap tinggi," ujar dr. Zulkarnain melalui keterangan yang diterima suara.com, Kamis (31/8/2023).
Tuberkulosis adalah infeksi bakteri Mycobacterium tuberculosis. Bakteri tersebut dapat masuk ke dalam paru-paru dan mengakibatkan pengidapnya mengalami sesak napas disertai batuk kronis.
Baca Juga: Jangan Anggap Remeh! Menkes Ungkap Polusi Udara Jadi Faktor Kematian Terbanyak ke-5 di Indonesia
Adapun pelemahan sistem kekebalan tubuh secara bertahap disebut dengan immunosenescence. Lansia juga cenderung tidak bugar dan sehat seperti orang yang lebih muda, terutama yang tinggal sendiri.
Berikut ini tips mencegah TB pada lansia yang disebabkan polusi udara menurut dr. Zulkarnain.
1. Menjaga daya tahan tubuh
Sebaiknya lansia beristirahat dengan cukup, mengelola stres dengan baik, konsumsi makanan sehat, dan bila perlu konsumsi suplemen khusus.
2. Menjaga jarak dengan keluarga yang sudah terinfeksi
Baca Juga: Menkes Sebut Anggaran Belanja BPJS Bakal Naik Tahun Ini karena Polusi Udara
Hal ini sangat penting dilakukan, karena keluarga berisiko tujuh kali lipat menularkan infeksi ke sanak keluarga yang masih sehat.
3. Menjaga nutrisi yang cukup
Menjaga nutrisi yang cukup bisa dilakukan dengan mengkonsumsi makanan 4 sehat 5 sempurna, minum air putih yang cukup, makan 3 kali sehari dengan porsi yang sesuai.
4. Menjaga kesehatan paru
Berhenti merokok atau tidak merokok adalah cara untuk menjaga kesehatan paru kita.
5. Mengkonsumsi vitamin
Para lansia sebaiknya mengkonsumsi vitamin D dan mendapatkan sinar matahari pagi yang cukup.
6. Banyak bergerak
Bila lansia masih dapat aktif maka sangat dianjurkan untuk melakukan aktivitas fisik setiap harinya.
Pengobatan Tuberkulosis
Penyakit TB aktif dapat diobati selama empat, enam atau sembilan bulan. Dokter spesialis paru akan memberikan pengobatan dan menentukan obat mana yang terbaik.
Yang terpenting pada pengobatan TBC, adalah pasien harus rutin mengkonsumsi obat sesuai yang diberikan oleh dokter resepkan dan tidak menghentikannya, sebelum dokter mengizinkan.
Kebanyakan pasien dapat meminum obat TB tanpa efek samping yang serius. Namun jika pasien memiliki efek samping yang serius, dokter biasanya akan meminta untuk berhenti minum obat atau mengubah dosis obat.
Jangan lupa juga apabila saat menjalani pengobatan TB mengalami sakit perut, muntah, diare parah, mengeluarkan urin yang gelap, warna kulit atau mata kekuningan, perubahan dalam penglihatan, gangguan keseimbangan, ruam serta nyeri sendi untuk berkonsultasi dengan dokter.