Suara.com - Selain faktor teknologi, kesiapan rahim perempuan saat tanam embrio dalam program bayi tabung juga sangat penting. Pertanyaanya, gimana persiapan perempuan sebelum lakukan bayi tabung?
Tokoh fertilitas dan bayi tabung Indonesia sekaligus pendiri atau Founder Smart IVF, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, SpOG menjelaskan kesiapan dan kesehatan rahim menerima embrio sangat penting mencegah risiko kegagalan menempel.
Bayi tabung atau in vitro fertilization (IVF) adalah kehamilan yang terjadi dan diawali dengan sel telur dibuahi oleh sperma di luar tubuh.
Embrio adalah bentuk awal janin hasil pertemuan sel telur dan sperma di luar rahim. Setelah embrio berkembang dengan baik, dilanjutkan dengan memasukkannya ke rahim agar bisa menempel dengan baik, sebelum akhirnya berkembang menjadi janin dan bayi lalu berbuah kehamilan.
Baca Juga: Denise Chariesta Bakal Tetap Open Donasi Usai Anaknya Lahir: Sampai Saya Mati, Ngapain Orang Marah?
Nah, sebelum menerima embrio rahim kata Prof. Budi umumnya dokter sudah meminta pasangan suami istri mempersiapkan diri, dengan pemeriksaan kesehatan seperti kualitas sperma, lalu kualitas sel telur. Disusul dengan perawatan rahim dengan asupan gizi yang tepat sebelum menjalani program bayi tabung.
"Minimal 2 bulan sebelum program (bayi tabung). Suplementasi, multiple micronutrien, sebuah studi menunjukan, embrio yang mendapatkan multiple mikronutrien, 60 hari sebelum dia program, itu jauh lebih baik kualitas (rahim)nya," papar Prof. Budi dalam acara Soft Opening Smart Fertility Clinic Evasari di Primaya Hospital Evasari, Jakarta Pusat, Kamis, 28 Juli 2023.
Obgyn yang juga Ketua Terpilih Perhimpunan Obstetri Ginekolog Indonesia (POGI) menambahkan beberapa jenis mikronutrien yang sebaiknya dikonsumsi ibu sebelum kehamilan. Seperti zat besi, zinc, selenium, asam folat, vitamin D dan sebagainya.
"Tapi sebelum menjalani ini, yang paling penting ibu harus menikmati perjalananya dengan menyenangkan. Jadi kehamilan itu pilihanku, bukan pilihanmu," papar Prof. Budi.
Ada juga beberapa teknologi terkini yang bantu menyukseskan program bayi tabung yakni seperti Time Lapse Incubator, ICSI, IMSI, analisa kromosom modern dengan metode PGTA atau PGT-M, ERA atau MIRA untuk Embrio Transfer yang optimal, Embrio Sperma dan Oocyte Preservation.
Baca Juga: 4 Langkah Efektif Bersihkan Toilet Kloset bagi Anak Kos
Berikut ini rincian manfaat mikronutrien untuk perempuan saat program bayi tabung melansir situs resmi Kementerian Kesehatan, Sabtu (29/7/2023):
1. Zat Besi
Mencegah anemia defisiensi zat besi. Mencegah pendarahan saat masa persalinan. Menurunkan risiko kematian pada ibu karena pendarahan pada saat persalinan.
2. Zinc atau Seng
Proses perkembangan bakal janin hingga menjadi janin dipengaruhi oleh zinc. Zinc akan membantu penyempurnaan genetik janin sehingga janin dapat tumbuh dan berkembang dalam kandungan dengan sehat.
3. Selenium
Suplementasi selenium dapat mengurangi angka kejadian preeklampsia pada ibu hamil, dan merupakan penatalaksanaan mutakhir yang mungkin dapat dilaksanakan di seluruh dunia khususnya Indonesia.
4. Asam Folat
Asam folat sangat penting untuk dikonsumsi sebelum dan selama kehamilan karena dapat membantu mencegah cacat lahir pada otak dan saraf bayi.
5. Vitamin D
Kalsium dan fosfat merupakan mineral penting yang diperlukan oleh janin untuk membentuk pertumbuhan tulang dan gigi. Kekurangan vitamin D saat hamil dapat meningkatkan risiko terjadinya penyakit rakitis pada janin.