Suara.com - Obesitas atau kelebihan berat badan hingga kini masih menjadi masalah kesehatan. Bahkan angkanya terus meningkat setelah pandemi Covid-19.
Masyarakat Indonesia masih mencari solusi yang nyaman dan aman untuk dapat mengatasinya tanpa memberikan efek samping yang merugikan kepada pasien itu sendiri. Belakangan banyak inovasi dan teknologi di bidang kesehatan untuk mengatasi obesitas.
Salah satunya Program Allurion atau gastric Ballon ini dihadirkan tanpa operasi , tanpa anestesi dan tanpa endoskopi. Balon yang awalnya berbentuk kapsul nantinya akan menjadi balon di dalam lambung setelah 15- 20 menit diaplikasikan ini, Balon Allurion merupakan balon satu- satunya didunia yang diaplikasikan tanpa endoskopi, serta dilengkapi dengan alat monitoring canggih dengan Allurion Connected Scale and Health Tracker.
"Harapannya teknologi Allurion akan dapat menjadi solusi menekan obesitas di Indonesia," ujar Director PT Regenesis Indonesia, Ron Pirolo.
Jurnal penelitian 2021 dari Kementrian Kesehatan Kuwait hasil juga pernah melakukan tinjauan berbagai jenis ballon. Merka menemukan bahwa hanya ballon Allurion berbahan dasar polymer film / capsul vegetative yang nantinya dapat terdegradasi secara natural setelah 4 bulan.
Selain itu ballon tersebut satu satunya yang tidak menggunakan endoskopi yang sangat membantu para dokter dalam memberikan kenyamanan bagi pasiennya.
Tidak hanya itu, Ron Pirolo mengatakan bahwa pihaknya juga menggelar pelatihan komprehensif ke para ahli di RS dan clinic slimming. Mereka diperkenalkan dengan produk pembelajaran mengenai implementasi, melihat bagaimana balon itu mengembang sebagai alat peraga. Tahapan dalam Program Allurion dijelaskan secara berurutan dari persiapan yang harus dilakukan oleh pasien 2 minggu sebelumnya dan juga handling objection untuk penanganan efek samping jika muncul saat mengaplikasian.