Suara.com - Pertumbuhan bayi baru lahir sampai usia 2 tahun menjadi waktu yang krusial dalam hidupnya. Pasalnya waktu tersebut masih termasuk dalam 1.000 hari pertama kehidupan anak di mana tumbuh kembangnya terjadi lebih cepat, terutama organ otak.
Untuk itu, tes kesehatan pada bayi baru lahir penting dilakukan untuk mencegah maupun mengatasi lebih cepat bila ada masalah kesehatan pada anak. Dokter Spesialis Ilmu Kesehatan Anak dr. Setya Dewi Lusyati, Sp. A., mengatakan bahwa pemeriksaan pertama yang dilakukan berupa pemeriksaan fisik.
"Pemeriksaan yang meliputi pemeriksaan jenis kelamin, pengukuran berat dan panjang badan, serta ada-tidaknya kelainan bawaan yang terlihat secara kasat mata ini idealnya dilakukan di hadapan orang tua. Memasuki usia 48 jam, beberapa pemeriksaan lain pun perlu dilakukan," kata dokter Setya dalam keterangan persnya, Selasa (18/7/2023).
Pemeriksaan lain itu di antaranya:
Baca Juga: Popok Daya Serap Tinggi Bisa Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil Jadi Maksimal
1. Fungsi tiroid (Thyroid Stimulating Hormone/TSH)
Tes TSH dilakukan dengan pengambilan darah. Kekurangan tiroid dapat mengganggu pertumbuhan fisik dan kemampuan mental secara perlahan. Jika diketahui ada gangguan dari pemeriksaan ini, pengobatan dapat dilakukan sebelum bayi berusia satu bulan.
2. Fungsi enzim Glucose-6-Phosphate Dehydrogenase (G6PD)
Pada masyarakat Asia, khususnya Asia Timur, risiko kekurangan enzim lebih tinggi. Kondisi itu menyebabkan sel darah merah lebih cepat pecah dibanding pembentukannya, sehingga menyebabkan anemia dan mudah kuning.
3. Kelainan jantung bawaan biru
Baca Juga: Serba-serbi Pijat Bayi Baru Lahir, Amankah Dilakukan Pada Bayi Prematur?
Dilakukan dengan pemeriksaan saturasi oksigen pada jari atau tangan kanan. Jika saturasi di bawah 90 persen, diperlukan pemeriksaan lanjutan berupa echocardiography (USG jantung) untuk memastikan ada atau tidaknya kelainan pada jantung.
"Pemeriksaan tambahan diperlukan bagi bayi dari orang tua dengan riwayat kelainan bawaan. Pada bayi seperti ini, jika ada kelainan biasanya terlihat saat pemeriksaan USG, meski ada pula potensi tidak terlihat," saran dokter Setya.
Jika kelainan bawaan memerlukan pemeriksaan genetik atau kromosom, orang tua akan dimintai persetujuan untuk dilakukannya pemeriksaan tersebut.