Terungkap! Kasus HIV di Indonesia Ternyata Paling Banyak Akibat Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki

Kamis, 20 Juli 2023 | 16:17 WIB
Terungkap! Kasus HIV di Indonesia Ternyata Paling Banyak Akibat Laki-Laki Seks dengan Laki-Laki
Ilustrasi pasangan sesama lelaki. (Unsplash)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit HIV paling rentan ditularkan akibat adanya hubungan seksual. Di Indonesia ternyata tercatat kalau kasus HIV paling banyak terjadi akibat laki-laki melakukan hubungan seksual dengan sesama laki-laki.

"Jakarta dan hampir di seluruh Indonesia sekarang ada peningkatan tren laki-laki seks dengan laki-laki. Bukan berarti seks suka sesama laki-laki, tapi lebih karena hubungan seks," ungkap petugas Dinas Kesehatan dr. Rathia Ayuningtyas saat media briefing Hari Anak Nasional di Jakarta, Kamis (20/7/2023).

Dia menjelaskan bahwa hubungan seks sesama lelaki bisa menyebabkan penularan infeksi HIV karena hubungan intim yang dilakukan lewat bokong atau seks anal. Hubungan seksual seperti itu akan berisiko menyebabkan lecet daripada seks lewat vagina yang memiliki pelumas alami.

"Kalau lewat vaginal itu ada pelumas, kemungkinan lecet lebih kecil. Kalau anal gak ada pelumas, jadi kadang mereka memakai pelumas (buatan). Apalagi kalau tidak memakai kondom itu risiko juga lebih besar," jelasnya.

Baca Juga: Temuan Limbah Darah HIV Bikin Panik, Waspadai 4 Cara Penularan HIV Berikut

ilustrasi HIV. (Shutterstock)
ilustrasi HIV. (Shutterstock)

Tidak diketahui sejak tahun berapa tren HIV pada kelompok tersebjt meningkat. Hanya saja, menurut dokter Rathia, data berdasarkan lima tahun terakhir terlihat kalau jumlah pasien HIV akibat laki-laki hubungan seks dengan laki-laki telah meningkat.

"Memang di lima tahun terakhir angka ini terus meningkat. Hampir semua puskesmas, fasilitas kesehatan, yang lakukan tes di populasi kunci ini paling tinggi angkanya laki-laki seks dengan laki-laki. Presentasinya laki seks dengan laki-laki ada sebanyak lebih dari 60 persen," kata dokter Rathia.

Data Dinas Kesehatan DKI Jakarta tercatat kalau jumlah orang dengan HIV di ibu kota sampai dengan Maret 2023 ada sebanyak 79.638 kasus. Sebanyak 95 persen di antaranya atau 72.442 orang sudah dapat pengobatan. Sayangnya, yang teratur minum obat setiap hari baru hanya 33.590 orang.

Terdapat juga pasien HIV di Jakarya yang merupakan ibu hamil, sebanyak 237 orang. Tetapi baru 180 ibu hamil yang lakukan pengobatan. Selain itu ada 9 orang yang positif tertular HIV dari ibunya sejak lahir.

Sementara itu, pasien HIV dengan virus sudah tersupresi atau tidak terdeteksi baru sebanyak 27 ribu pasien. Diketahui, virus HIV bisa tersupresi apabila pasien rutin minum obat di jam yang sama setiap hari dan melakukan pola hidup bersih dan sehat.

Baca Juga: Kejar Target 3 Zero di 2030, Delapan Kelurahan di Kota Jogja Dijadikan Contoh Program Pengendalian Terpadu HIV-AIDS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI