Agar Lebih Dikenal di Dunia Internasional, Begini Cara RS Manfaatkan Digital Marketing

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 12 Juli 2023 | 18:47 WIB
Agar Lebih Dikenal di Dunia Internasional, Begini Cara RS Manfaatkan Digital Marketing
Ilustrasi rumah sakit (adobe stock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Presiden Joko Widodo menyebut bahwa hampir 1 juta orang Indonesia pergi berobat ke luar negeri setiap tahunnya. Hal itu berimbas pada hilangnya devisa negara.

Oleh sebab itu ia mengimbau masyarakat unutk bisa berobat di dalam negeri. Sayangnya, tidak dapat dipungkiri bahwa promosi Rumah Sakit di Indonesia tertinggal dibandingkan negara lain.

CEO RS Premier Bintaro (RSPB), dr. Martha M.L. Siahaan, MARS, MH.Kes p mengatakan bahwa informasi rumah sakit negara lain seringkali lebih mudah ditemukan di dunia maya dan dibaca oleh masyarakat Indonsia.

Ilustrasi rumah sakit. (Shutterstock)
Ilustrasi rumah sakit. (Shutterstock)

“Marketing dan branding merupakan investasi jangka panjang secara teratur dan kreatif, seperti yang telah dilakukan oleh beberapa perusahaan, yaitu menciptakan image positif secara kreatif dari slogan, logo, bahkan nada suara agar produk atau jasa dari perusahaan dapat melekat di pikiran konsumen,” ujar Martha pada Workshop Branding dan Marketing Layanan Unggulan Rumah Sakit Vertikal, yang diselenggarakan selama 3 hari di Bali dari tanggal 22 – 24 Juni 2023. dalam keterangan tertulisannya baru-baru ini.

Baca Juga: Pengadilan Negeri Jakarta Selatan Tolak Eksepsi Tamara Bleszynski

Martha melanjutkan, bahwa digital Marketing layanan kesehatan di Indonesia nyaris tidak terdengar tertutup oleh Digital Marketing luar negeri. Kini pemerintah sedang menghimbau masyarakat untuk tidak berobat ke luar negri dan RSPB menjadi salah satu Rumah sakit yang mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari kementrian kesehatan sebagai rumah sakit penyelenggara Health Tourism sehingga peran digital marketing menjadi sangat penting.

Pada saat pandemi Covid-19 datang, banyak hal yang terjadi seperti tenaga kesehatan menjadi korban, volume pasien menurun drastis, kegiatan marketing terhenti karena banyaknya perusahaan lock down.

"Kami melakukan berbagai terobosan seperti maintain brand awareness, good revenue dan customer relation dengan cara bermetamorfosa pada media sosial. Digital Marketing juga perlu dimaksimalkan salah satunya dengan membuat konten di media sosial yang menampilkan topik terkini," kata Martha.

Dari sekian lama perjalanan tersebut, RSPB melakukan berbagai inovasi dengan membuat berbagai program-program baru, agar video edukasi tidak terlihat membosankan dan masyarakat tertarik untuk menyimak dengan mendapatkan informasi dan juga terhibur. Dengan demikian, semakin banyak masyarkat percaya dengan pelayanan kesehatan yang diberikan. 

Baca Juga: Geger! Melahirkan Sendirian di Kosan, Wanita Muda di Gambir Bawa Mayat Bayi ke RS

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI