Penanganan Pandemi Covid-19 Indonesia Dipuji Australia

Bimo Aria Fundrika Suara.Com
Rabu, 05 Juli 2023 | 12:55 WIB
Penanganan Pandemi Covid-19 Indonesia Dipuji Australia
Suasana di dalam kereta metro di tengah pandemi COVID-19 di Shanghai, China, 22 Mei 2022. (ANTARA/Reuters/Brenda Goh/as)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pemerintah Australia mengapresiasi upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Indonesia dalam mengatasi pandemi Covid-19. Konselor Tata Kelola Pemerintahan dan Pembangunan Manusia Kedutaan Besar Australia di Jakarta, Madeleine Moss menyatakan bahwa Australia dan Indonesia bekerja sama dengan media, LSM, sektor swasta, dan perguruan tinggi untuk menjangkau masyarakat yang rentan dan membutuhkan vaksinasi selama pandemi.

Kolaborasi ini bertujuan untuk membangun materi komunikasi yang inklusif, terutama melalui media, guna mencapai mereka yang memiliki keterbatasan penglihatan, pendengaran, dan lanjut usia. Hasilnya, lebih dari 200 ribu orang rentan berhasil divaksinasi.

Ilustrasi Vaksin Booster - Cara Daftar Vaksin Booster Kedua (Pixabay)
Ilustrasi Vaksin Booster - Cara Daftar Vaksin Booster Kedua (Pixabay)

Kolaborasi antara pemerintah dan sektor swasta dalam implementasi komunikasi risiko, peningkatan layanan inklusif, dan jaringan yang luas di masyarakat telah berdampak positif pada peningkatan ketahanan kesehatan masyarakat.

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Maxi Rein Rondonuwu, menjelaskan bahwa komunikasi risiko dan keterlibatan masyarakat (Risk Communication and Community Engagement/RCCE) merupakan komponen penting dalam respons terhadap masalah kedaruratan kesehatan masyarakat.

Baca Juga: CEK FAKTA: Sapi-sapi di Italia Dikabarkan Mati Setelah Divaksinasi Covid-19, Benarkah?

“RCCE menjadi salah satu pilar utama respons penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia dan terus berlanjut hingga saat ini sebagai pilar pendukung keberhasilan vaksinasi,” ungkap Maxi.

Strategi vaksinasi inklusif di Indonesia menyasar 21,5 juta lansia dan 141,2 juta masyarakat umum dan rentan, termasuk kelompok disabilitas, orang dengan komorbiditas, masyarakat adat, dan kelompok marginal lainnya.

Hingga tanggal 1 Juli 2023, berdasarkan data SATUSEHAT, lebih dari 452 juta suntikan vaksin telah diberikan, dan lebih dari 64% dari total populasi Indonesia telah menerima vaksinasi primer lengkap. Sebanyak 18 dari 34 provinsi telah mencapai target 70% dari total populasi untuk dosis kedua.

Sementara itu, 10 dari 34 provinsi telah mencapai target 70% dari populasi lansia untuk dosis kedua. Tingkat vaksinasi primer COVID-19 pada lansia mencapai 70,33%, sedangkan pada masyarakat umum/rentan sebesar 70,94%.

Direktur Pengelolaan Imunisasi Kementerian Kesehatan RI, Prima Yosephine Berliana Tumiur Hutapea,  menyebutkan bahwa kolaborasi pentahelix menjadi faktor utama dalam kesuksesan vaksinasi di Indonesia. Kementerian Kesehatan telah mengadopsi tiga strategi utama selama pandemi COVID-19, yaitu inovasi dalam jalur vaksinasi.

Baca Juga: CEK FAKTA: Apakah Benar Sekumpulan Sapi di Italia Utara Mati Akibat Diberi Vaksin COVID-19?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI