Pekerja Sering Duduk Tanpa Aktivitas Lain Berisiko Alami Sarkopenia DI Usia Dini, Apa Itu?

Minggu, 02 Juli 2023 | 13:46 WIB
Pekerja Sering Duduk Tanpa Aktivitas Lain Berisiko Alami Sarkopenia DI Usia Dini, Apa Itu?
Nyeri atau sakit punggung. (Shutterstock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Sarkopenia merupakan kondisi kesehatan di mana menurunnya kualitas dan kemampuan fungsi otot pada seseorang. Serupa dengan osteoporosis, kondisi ini seringkali terjadi pada mereka yang sudah lanjut usia.

Meski demikian, bukan berarti sarkopenia tidak bisa terjadi pada anak muda. Nyatanya, anak mudah juga tetap berisiko alami sarkopenia lebih awal.

Ketua PP Perhimpunan Gerontologi Medik Indonesia (PERGEMI), Dr. dr. Nina Kemala Sari, SpPD-Kger, MPH, mengatakan, generasi mudah juga berisiko alami sarkopenia. Apalagi, saat ini generasi muda banyak yang bekerja di kantoran dan hanya duduk dalam jangka waktu lama.

Ilustrasi sakit punggung [Pexels/Karolina Grabowska]
Ilustrasi sakit punggung [Pexels/Karolina Grabowska]

Berdasarkan pernyataan dr. Nina, meski usia menjadi salah satu faktor sarkopenia, jika gaya hidup orang tersebut sejak muda tidak aktif, maka tetap berisiko alami penyakit ini. Oleh sebab itu, aktivitas fisik sangat penting untuk mengimbangi pekerjaan yang hanya berfokus untuk duduk.

“Jadi tadi disebut salah satu faktor risikonya usia, tapi selain usia ada lagi yaitu gaya hidup tidak aktif. Jadi kalau kita kerjanya banyak diam dan duduk itu berisiko. Makannya harus sering banyak jalan, aktif, itu diimbangi,” ucap dr. Nina saat diwawancarai dalam Peringatan Hari Sarkopenia Sedunia 2023, Minggu (2/7/2023).

Demi mencegah sarkopenia, dr. Nina menyarankan agar para pekerja muda untuk tidak duduk selama 8 jam penuh. Selain itu penting juga untuk mengontrol makanan yang bergizi dan baik untuk otot.

Jika ada penyakit yang meningkatkan risiko sarkopenia juga diharap untuk tidak diabaikan. Pasalnya, penyakit ini jika dibiarkan malah membuat risiko sarkopenia semakin besar.

“Pastikan dalam 1 hari itu, kamu enggak sampai 8 jam duduknya. Jadi artinya bisa saja lebih muda sarkopenia, ketika risiko lainnya tadi sedentary (kebiasaan diam), makannya atau sumber proteinnya yang kurang berkualitas, dan juga penyakit yang tidak dikontrol,” jelasnya.

Hal yang juga ditekankan yaitu, saat ada waktu istirahat, diharapkan untuk bergerak. Pasalnya, justru banyak generasi muda yang malah memilih bermain game, ponsel, atau menonton televisi. Padahal itu tidak memberikan aktivitas fisik juga.

Baca Juga: CEK FAKTA: Duduk Selonjoran, Ganjar Nonton Video Bokep Jepang

“Jadi sebetulnya segala macam dipikir aktif aja gitu. Jadi sejak muda bisa terjadi karena faktor risiko lainnya besar. Umur memang masih muda, tapi sedentary-nya ketika ada waktu santai malah liat game, liat TV gitu. jadi harus diimbangi banyak gerak ya,” ujar dr. Nina.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI