Suara.com - Masalah penyakit stunting hingga kini masih menjadi perhatian. Pasalnya, kondisi ini bisa mengancam generasi penerus bangsa.
Namun, banyak masyarakat yang masih acuh terhadap masalah ini. Bahkan, pada beberapa daerah, masyarakat justru tidak begitu mempercayai dokter.
Chief Operating Officer (COO) 1000 Days Fund, Dr Rindang Asmara, MPH, mengatakan, beberapa masyarakat di Indonesia justru lebih mempercayai para kader dibandingkan dokter. Hal ini karena kader dinilai lebih memahami masyarakat tersebut dibandingkan dokter.
“Di beberapa daerah biasanya dokternya itu penempatan. Mereka ngerti ilmunya, tetapi tidak dipercaya. Hal ini karena masyarakat lebih percaya pada kader yang dinilai lebih paham konteks atau hal-hal lokal dibandingkan dokter,” ucap Dr Rindang, dalam acara Journalist Class bersama 1000 Days Fund, Kamis (22/6/2023).
Baca Juga: Suami Selingkuh dengan Syahnaz, Lady Nayoan Minta Tolong pada Dokter Richard Lee
Dr Rindang menjelaskan, masyarakat menilai kader adalah sosok yang tinggal bersama dan lebih dekat. Hal ini membuat mereka lebih terbuka dibandingkan kepada dokter. Masyarakat anggap kader lebih mengerti kondisinya.
“Jadi itu pentingnya kader, dia tinggal di situ, dia mengerti konteks lokal, dia bahkan tetangga jadi sehari-hari mengerti kondisinya dia,” sambungnya.
Meski demikian, tidak bisa dipungkiri kalau kader memiliki pengetahuan yang terbatas. Bahkan, hanya sekitar 26 persen kader yang diketahui terlatih untuk bisa melakukan konseling pada masyarakat.
Oleh sebab itu, menurut Dr Rindang, pentingnya ada pelatihan bagi para kader untuk bisa memiliki skill pengetahuan sesuai standard kesehatan.
“Harusnya kader juga terstandarisasi ya, jadi 25 standar kader itu bagus dari pemerintah dan itu semua jalan, skill dan pengetahuan kader itu ada standarisasinya jadi punya kemampuan untuk memberikan konseling kepada masyarakat,” jelas Dr Rindang.
Setuju dengan pernyataan Dr Rindang, Konsultan Kesehatan Masyarakat, Dr Samuel Josafat Olam, MPH., mengatakan saat ini memang banyak masyarakat yang lebih mempercayai kader. Untuk itu, penting para kader memiliki pengetahuan dan kemampuan yang baik.
“Banyak ibu yang minta dirujuk tapi malah enggak mau. Mereka lebih percaya pada kader dibandingkan dokter. Oleh sebab itu penting untuk invest kepada kader karena turun langsung ke masyarakat,” jelas Dr Samuel.
Dengan adanya pelatihan kemampuan para kader ini, akan membuatnya semakin dipercaya sekaligus bisa memberikan informasi secara baik. Hal ini juga membuat mereka berbeda dari masyarakat biasanya karena adanya kemampuan yang telah didapat.
“Penting ada standarisasi untuk para kader. Jadi ketika kita mendengar kader enggak lagi kayak ‘oh itu ibu-ibu yang ditunjuk pada waktu pertemuan PKK’, tapi itu seseorang yang ditunjuk, dilatih, sehingga mereka ada pinnya lulus dari Dinkes, memiliki kemampuan untuk memberikan konseling kesehatan,” jelas Dr Rindang.