Suara.com - Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengingatkan masyarakat segera lakukan vaksinasi Covid-19, mumpung masih gratis dan ditanggung pemerintah.
Presiden Jokowi resmi mencabut status pandemi Indonesia menjadi endemi, yang nantinya bakal berdampak pada biaya pengobatan Covid-19 dan vaksinasi tidak lagi ditanggung pemerintah.
Inilah sebabnya Prof. Wiku meminta masyarakat segera mengakses vaksin Covid-19 yang tersedia di sentra vaksinasi, hingga booster kedua atau dosis keempat.
"Saya mohon kepada masyarakat untuk dapat melakukan vaksinasi di gerai vaksinasi terdekat, bagi yang belum melakukan vaksin sampai dengan booster ke-2, untuk tetap menjaga imunitas tubuh dan mempertahankan herd immunity di masyarakat," ujar Prof. Wiku dalam konferensi pers virtual, Kamis (22/6/2023).
![Warga mendapatkan vaksinasi booster Covid-19 kedua di Kantor Wali Kota Jakarta Timur, Selasa (24/1/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/01/24/58722-vaksin-booster-kedua-vaksin-covid-19.jpg)
Prof. Wiku juga mengingatkan perubahan status pandemi menjadi endemi di Indonesia, tidak lantas membuat virus SARS CoV 2 penyebab sakit Covid-19 hilang.
Menurutnya virus masih ada, dan bisa menginfeksi bahkan rentan menginfeksi orang dengan kekebalan tubuh lemah. Tapi saat ini kekebalan kelompok atau herd immunity masyarakat sudah terbentuk, sehingga hanya bergejala ringan.
Tapi tidak menampik kemungkinan, jika imunitas tubuh tidak dijaga maka bisa menyebabkan gejala lebih berat saat terinfeksi di kemudian hari.
"Ke depannya tanggung jawab masyarakat pada masa endemi sangat penting untuk saling menjaga, dan saling melindungi supaya tidak tertular Covid-19," jelas Prof. Wiku.
Sementara itu selain Indonesia, kata Prof. Wiku beberapa negara juga sudah mengakhiri status kedaruratan Covid-19, seperti di Amerika, Inggris, Jerman, Australia, Singapura, Thailand dan Filipina.
Baca Juga: CEK FAKTA: Pemerintah Swiss Tidak Memperbolehkan Warganya Menerima Vaksin COVID-19
Meski berstatus endemi, status positif Covid-19 juga masih ditemukan, buktinya sejak Januari hingga Juni 2023 ada sebesar 533 kasus positif Covid-19. Angka ini turun 97 persen dari rata-rata tahun sebelumnya.