Selain risiko kematian, obesitas juga berisiko tinggi gagal jantung atau serangan jantung, 80 persen berisiko diabetes, mengalami serangan kanker, gangguan pernapasan, radang sendi hingga komplikasi organ reproduksi.
Beberapa waktu lalu Dokter Spesialis Jantung sekaligus Cardiovascular Imaging RS Abdi Waluyo, dr. Prasetyo Andriono, Sp.JP menyebutkan, untuk menurunkan berat badan pada obesitas tidak melulu harus olahraga tapi perlu program diet yang komprehensif.
"Antara olahraga dengan diet untuk obesitas, saya lebih senang mereka diet dulu. Penelitian yang ada mengatakan lebih efektif diet daripada olahraga untuk menurunkan berat badan," papar dr. Prasetyo.