Berpotensi Mengancam Nyawa, Begini Pemeriksaan dan Terapi Untuk Gagal Jantung

Dinda Rachmawati Suara.Com
Rabu, 21 Juni 2023 | 16:20 WIB
Berpotensi Mengancam Nyawa, Begini Pemeriksaan dan Terapi Untuk Gagal Jantung
ilustrasi penyakit jantung (freepik.com/drazenzigic)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Penyakit jantung merupakan salah satu masalah kesehatan yang berbahaya di dunia. Dari berbagai macam jenis penyakit jantung, gagal jantung menjadi penyakit yang perlu ditangani secara khusus dan serius. 

Kondisi ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti gaya hidup yang kurang sehat, adanya berbagai penyakit penyerta lain, ataupun faktor genetik atau keturunan. Gejala gagal jantung bisa berkisar dari yang stabil hingga berat, dan berpotensi memengaruhi kualitas hidup seseorang secara signifikan serta berakhir dengan kematian.

Dokter Spesialis Jantung dan Pembuluh Darah, Subspesialisasi Gagal Jantung RS Siloam Kebon Jeruk dr. Leonardo Paskah Suciadi, Sp.JP, FIHA, FESC, menyebutkan bahwa gagal jantung merupakan kondisi yang sangat serius dan berpotensi mengancam nyawa. 

Kondisi ini ditandai dengan ketidakmampuan jantung dalam memompa darah secara efektif ke seluruh tubuh sehingga mengakibatkan kegagalan dalam suplai darah, nutrisi, dan oksigen ke berbagai organ tubuh. 

Baca Juga: Pria Diduga Pegawai KPK Lontarkan Kalimat Seksis saat Jurnalis Liput Pemerikaan Mentan SYL: Kalau Cewek Semua, Enak...

"Ini dapat berkaitan dengan kelainan pada otot jantung, baik berupa otot yang melemah atau kaku, atau pembebanan jantung yang berlebih. Penyebab dari kondisi gagal jantung bisa berasal dari berbagai macam penyakit jantung," ujar dia dalam siaran pers yang Suara.com terima belum lama ini.

Penyakit jantung koroner dan penyakit darah tinggi yang tidak terkontrol merupakan penyebab yang paling sering ditemui. Selain itu, berbagai penyebab lainnya antara lain adalag penyakit jantung katup, kelainan jantung bawaan yang tidak dikoreksi, kelainan otot jantung spesifik (kardiomiopati), penyakit metabolik (kencing manis, gangguan hormon tiroid, kegemukan, anemia) hingga kelainan genetik.

Selain itu, penyebab lainnya adalag penyakit ginjal kronik, penyakit paru kronik, alkoholisme, infeksi atau peradangan jantung (miokarditis), efek toksik dari obat-obatan (tersering pasca kemoterapi atau radioterapi kanker), dan kelainan otot jantung terkait kehamilan.

Gejala dan Faktor Risiko Gagal Jantung

Gejala-gejala gagal jantung antara lain sesak napas yang memberat seiring waktu, terutama setiap beraktivitas atau berbaring terlentang. Menurut dr. Paskah, sering kali penderita membutuhkan ganjalan beberapa bantalan kepala saat tiduran agar tidak terasa sesak napas.

Baca Juga: Kematian Orang Besar Menjadi Inspirasi dalam Buku 'Steve Jobs & Ilmu Hitam'

Selain itu mereka juga cepat lelah dan tidak bertenaga saat beraktivitas, bengkak kedua tungkai, perut begah dan membesar, disertai dengan mual dan penurunan nafsu makan, gampang berdebar atau nadi yang cepat, bahkan pingsan, dan batuk-batuk saat tidur malam atau berbaring terlentang.

“Keluhan-keluhan ini terkadang kurang jelas ditemukan pada kasus gagal jantung stadium awal atau pada penderita usia lanjut yang sudah kurang aktif bergerak, sehingga check up rutin pada penderita yang berisiko tinggi sangat dianjurkan untuk dilakukan” lanjut peraih gelar dokter spesialis kardiologi dari Universitas Padjajaran tersebut.

Pemeriksaan dan Terapi untuk Gagal Jantung

Dokter yang menamatkan studi lanjutan tentang gagal jantung di Belanda (2018) dan Singapura (2021-2022) ini lebih lanjut menjelaskan terdapat beberapa tahap pemeriksaan untuk kondisi gagal jantung. Pemeriksaan tersebut meliputi pemeriksaaan fisik untuk menilai keluhan dan tanda-tanda khas, pemeriksaan rekam jantung (EKG) untuk dugaan adanya kelainan jantung, serta pemeriksaan ekokardiografi jantung untuk menilai struktur dan fungsi jantung.

Lainnya juga pemeriksaan laboratorium darah, untuk penunjang diagnosis (NTproBNP atau BNP) maupun untuk menilai berbagai kelainan penyerta yang berkaitan (misal fungsi ginjal, diabetes melitus, anemia, fungsi tiroid, kadar zat besi, dan lain sebagainya).

Pemeriksaan pencitraan lanjut berupa ekokardiografi transesofageal (melalui kerongkongan)/MRI jantung/pencitraan nuklir/CT Scan jantung, juga dapat dilakukan untuk konfirmasi diagnosis maupun menentukan penyebab pasti dari gagal jantung.

RS Siloam Kebon Jeruk telah memiliki pusat unggulan di bidang gagal jantung yang didukung oleh tim multidisiplin dengan sertifikasi internasional, meliputi dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, dokter spesialis bedah jantung, dokter umum dan perawat khusus yang tersertifikasi gagal jantung, serta beberapa staf penunjang di bidang lainnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI