3. Trombosis Vena Dalam
Dikutip dari asmbs.org, operasi bariatrik meningkatkan risiko pengembangan bekuan darah dalam vena (trombosis vena dalam). Jika bekuan darah terlepas dan mencapai paru-paru, dapat menyebabkan emboli paru, kondisi yang serius dapat berpotensi mengancam jiwa pasien.
Untuk mengurangi risiko ini, dokter mungkin akan meresepkan antikoagulan atau meminta pasien untuk bergerak dan berjalan sesegera mungkin setelah operasi.
4. Defisiensi Nutrisi
Setelah operasi bariatrik, menurut niddk.nih.gov, penyerapan nutrisi oleh tubuh dapat terganggu. Hal ini dapat menyebabkan defisiensi nutrisi, seperti kekurangan zat besi, vitamin B12, kalsium, dan vitamin D.
Dokter akan meresepkan suplemen vitamin dan mineral serta menyarankan pola makan yang seimbang untuk mengatasi defisiensi nutrisi ini.
5. Perubahan pada Saluran Pencernaan
Operasi bariatrik dapat menyebabkan perubahan pada saluran pencernaan, termasuk diare, konstipasi, atau perut kembung. Makanan juga dapat ditoleransi dengan lebih sedikit jumlah atau harus dikunyah dengan hati-hati. Jika pasien mengalami efek samping ini segeralah berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi.
Meskipun operasi bariatrik adalah prosedur yang efektif untuk mengatasi obesitas berat. Namun, penting bagi individu yang mempertimbangkan operasi ini untuk memahami potensi efek sampingnya.
Baca Juga: Jennifer Dunn Jalani Operasi Bariatrik, Ini Prosedur yang Harus Dijalaninya
Sebenarnya, efek samping operasi bariatrik tidak hanya itu. Jika tubuh tidak berhasil menyerap nutrisi dengan baik maka akan menyebabkan anemia, osteoporosis hingga masalah batu empedu.