Suara.com - Baru-baru ini beredar video bocah berusia 5 tahun yang tengah dirawat sebelum meninggal dunia karena rabies. Dalam video yang diunggah akun Tiktok @kadeksusiani2481, bocah asal Kabupaten Buleleng, Bali ini terlihat menangis saat diberi minum.
Tidak hanya itu, saat bocah tersebut mencoba minum air yang diberikan dokter, ia terlihat kejang-kejang kesakitan. Bahkan, ia mencoba untuk minum air tersebut sendiri. Namun, saat mencoba meminumnya sendiri, ia juga tetap alami kejang-kejang.
“Adik, mimik dulu bentar yuk,” ujar petugas kesehatan yang sedang menanganinya dikutip Suara.com dari akun @kadeksusiani2481, Minggu (18/6/2023).
“Adik, adik saja minum,” jawab sang bocah.
Dalam keterangan video pada unggahannya akun tersebut, pemilik akun berpesan agar masyarakat hati-hati dengan hewan, meskipun itu peliharaan sendiri. Pasalnya, jika hewan tersebut menggigit bisa menyebabkan rabies.
“Harus lebih waspada sekarang dengan yang namanya binatang walaupun peliharaan sendiri nggih semeton,” tulis keterangan video tersebut.
Sementara itu, diketahui anak 5 tahun ini telah alami fase hydrophobia yang membuatnya takut dengan air. Hal ini membuat anak yang menderita rabies akan terasa sangat sakit ketika minum atau terkena air.
Mengutip Halodoc, hydrophobia terjadi pada tahap akhir infeksi virus dan menyebabkan kejang yang tidak disengaja dan menyakitkan di tenggorokan. Hal ini biasanya yang terjadi saat atau berpikir untuk minum air.
Kondisi hydrophobia ini terjadi saat stadium lanjut rabies ganas. Artinya rabies menyebar dari luka awal ke sistem saraf pusat dan otak. Gejala anak yang alami hydrophobia karena rabies biasanya menunjukkan beberapa tanda seperti.
Baca Juga: Tes Kepribadian: Anda Orang yang Optimis dan Percaya Diri? Pilih Model Jam yang Jadi Favorit Anda!
- Hiperaktif.
- Agitasi, agresi atau kebingungan.
- Kondisi mental yang berubah.
- Kesulitan bernapas.
- Halusinasi visual atau pendengaran (seperti melihat atau mendengar sesuatu yang tidak dilihat atau didengar orang lain).
- Kejang otot.
- Produksi air liur berlebihan (hipersalivasi), mulut berbusa atau mengeluarkan air liur.
- Fluktuasi kesadaran (terkadang sadar dan tidak).
Lantas apakah pasien yang alami hydrophobia bisa disembuhkan?