Benarkah Bayi Tabung Jalan Terakhir Pasutri Sulit Punya Momongan? Dokter Kandungan Ungkap Faktanya

Sabtu, 17 Juni 2023 | 12:00 WIB
Benarkah Bayi Tabung Jalan Terakhir Pasutri Sulit Punya Momongan? Dokter Kandungan Ungkap Faktanya
Ilustrasi bayi tabung [shutterstock]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Beredar anggapan bayi tabung atau pembuahan in vitro fertilization (IVF) merupakan jalan terakhir untuk pasangan suami istri yang alami masalah infertilitas atau gangguan kehamilan, benarkah?

Anggapan ini dibantah Tokoh Fertilitas dan Bayi Tabung Indonesia sekaligus Founder Smart IVF, Prof. Dr. dr. Budi Wiweko, Sp.OG, yang mengatakan bagi suami istri dengan indikasi medis tertentu, bayi tabung merupakan jalan pertama untuk memiliki buah hati.

"Jadi bayi tabung bukan jalan terakhir, bayi tabung bisa menjadi jalan pertama pada kasus lelaki yang spermanya nggak ada, maka langsung bayi tabung pilihan pertama," ujar Prof. Budi dalam acara Soft Launching Smart Fertility Clinic RS Primaya Bekasi Utara, Jawa Barat, Kamis (15/6/2023).

Kasus lelaki tidak mengeluarkan sperma disebut dengan azoospermia, yaitu kondisi air mani yang dikeluarkan saat ejakulasi tidak mengandung sperma sama sekali. Kondisi ini juga disebut sebagai sperma kosong.

Ilustrasi program bayu tabung (ANTARA/Shutterstock/VerNel)
Ilustrasi program bayi tabung (ANTARA/Shutterstock/VerNel)

Sayangnya, lelaki yang mengalami Azoospermia umumnya tidak menyadari masalah ini sampai melakukan pemeriksaan. Kondisi ini jadi salah satu penyebab kemandulan pada lalki

Selain kondisi azoospermania, kata Prof. Budi pilihan pertama bayi tabung juga direkomendasikan untuk perempuan yang alami endometriosis derajat berat.

"Pada perempuan yang menderita endometriosis derajat berat, bayi tabung pilihan pertama," jelas pakar yang juga Ketua POGI (Perkumpulan Obstetri dan Ginekologi Indonesia) itu.

Adapun perempuan dengan endometriosis menyebabkan sulit punya keturunan karena masuk sebagai salah satu penyakit gangguan kesuburan, karena bisa menurunkan kualitas sel telur, merubah anatomi normal organ reproduksi, dan bisa mengurangi cadangan sel telur.

Endometriosis masuk derajat berat jika sudah masuk stadium 3 dan 4, hingga membentuk kista di ovarium atau di otot rahim.

Baca Juga: Tes DNA Berujung Prahara, Pasutri Ini Syok si Bungsu Ternyata Bukan Anak Kandung Mereka: Nggak Jelas Siapa Ayahnya!

"Jadi bayi tabung tidak selalu merupakan the last reader research atau jalan terakhir," tutup Prof. Budi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI