Setiap Orang Berpotensi Obesitas Berlebihan Seperti Fajri, Begini Pesan Dokter Gizi RSCM

Kamis, 15 Juni 2023 | 09:36 WIB
Setiap Orang Berpotensi Obesitas Berlebihan Seperti Fajri, Begini Pesan Dokter Gizi RSCM
Muhammad Fajri pria berbobot 300 kilogram terbaring di rumah sakit. (RSUD Kota Tangerang/Wawan Kurniawan)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Kasus obesitas yang dialami pemuda asal Tangerang Muhammad Fajri disebut sebagai kejadian langka di Indonesia. Meski begitu, dokter gizi klinik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Nurul Manikam, Sp.GZ., mengingatkan bahwa setiap orang berpotensi alami obesitas seperti itu.

"Setiap orang tetap punya resiko untuk menjadi obesitas meskipun nggak ada riwayat keluarganya yang obes," kata dokter Nurul ditemui suara.com di RSCM Jakarta, Rabu (14/6/2023).

Gaya hidup jadi faktor penyebab seseorang bisa alami obesitas. Dokter Nurul menjelaskan bahwa apabila jumlah kalori yang masuk lebih banyak daripada aktivitas fisik, sisa makanan yang dikonsumsi pasti akan disimpan tubuh dalam bentuk lemak.

Sehingga, apabila dirasa sudah makan terlalu banyak, dokter Nurul menyarankan sebaiknya juga perbanyak aktivitas. Namun, ia menyayangkan kondisi yang terjadi saat ini justru banyak fasilitas instan yang mengurangi gerak fisik masyarakat.

Baca Juga: Dokter Jantung Ungkap Cara Aman Turun Berat Badan Untuk Obesitas 300 Kg Seperti Fajri, Olahraga Wajib?

Moch Fajri (27), pria obesitas yang memiliki bobot tubuh 300 kilogram dievakuasi menggunakan forklift dan bak terbuka ke RSUD Kota Tangerang. [Dok. Istimewa]
Moch Fajri (27), pria obesitas yang memiliki bobot tubuh 300 kilogram dievakuasi menggunakan forklift dan bak terbuka ke RSUD Kota Tangerang. [Dok. Istimewa]

"Kalau kita lihat ke mana-mana sekarang pakai kendaraan, malas jalan kaki, males bersepeda, ruang terbuka hijau untuk berolahraga juga terbatas kalau di Jakarta, itu yang menyebabkan seseorang jadi obes. Pemilihan makanan sekarang yang banyak diskon, yang gampang didapat, yang instan, itu juga yang bikin seseorang bisa jadi obes," tutur dokter Nurul.

Walaupun setiap orang berpotensi obesitas, tetapi daya mekanisme tubuh dan kesadaran yang berbeda-beda bisa jadi pembatas bagi seseorang untuk membatasi berat badannya.

"Orang itu punya mekanisme, punya kesadaran diri setelah lewat dari sekian tubuhnya nggak nyaman. Jadi pasti ada usaha untuk menurunkan berat badan, setidaknya membatasi asupan makan atau menambah gerakan tubuh," katanya.

Sayangnya, Fajri memang sempat mengalami depresi hingga motivasi untuk menjaga tubuhnya. Hal itu yang diperkirakan dokter Nurul jadi salah satu faktor yang membuat Fajri tidak peduli dengan dirinya dan membiarkan berat badannya terus bertambah.

"Atau ada kemungkinan lain, mungkin ada kelainan genetik tertentu yang menyebabkan kejadian obesitasnya itu jadi sangat berat, tapi kalau kelainan genetik memang harus dicek khusus. Kita juga lihat apakah ada hormonal yang terganggu, kalau memang iya kemudian apakah ada gangguan kinetik, itu sedang kami cek," pungkasnya.

Baca Juga: Berkaca dari Fajri yang Bobotnya 300 Kg, Dokter Ingatkan Risiko Serangan Jantung dan Gagal Jantung Pada Obesitas

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI